Pada tahun 1984, Marion Luna Brem yang berusia 30 tahun sedang sekarat. Marion memiliki kanker di payudara dan rahim juga telah melalui dua kali operasi dalam 11 minggu - sebuah mastektomi dan histerektomi. Saat itu dia sedang mengalami penderitaan yang luar biasa dan efek mengerikan akibat kemoterapi. Melengkapi penderitaannya, penyakitnya telah mengambil rambutnya, tabungannya, dan juga suaminya. Suaminya pergi sambil berkata bahwa dia sudah tidak sanggup lagi untuk menghadapi tekanan. Marion ditinggalkan dengan dua anak laki-laki kecilnya dan tanpa memiliki apapun untuk menyokong mereka. Lebih parah lagi, diapun telah divonis hukuman mati : Dokter berkata padanya dia hanya memiliki 2 tahun untuk hidup, 5 jika dia benar-benar beruntung.
Pada suatu pagi bulan Mei yang panas di Texas, Marion terbaring di lantai kamar mandi yang dingin dengan pipinya menempel di lantai berusaha untuk tidak muntah - lagi. Meskipun dengan rasa sakit yang luar biasa dan rasa takut yang menguasainya, dia tahu bahwa dia tidak boleh hanya terus terbaring mengasihani dirinya. Dia harus fokus untuk merawat anak-anaknya, dan ini berarti menemukan sebuah pekerjaan. Tapi dia hampir tidak memiliki pengalaman dan pendidikan formal - bukan sebuah hal yang mudah untuk memulai karir. Ditambah lagi, dia adalah seorang perempuan - seorang perempuan Hispanic - yang menambah dua hal negatif mengenai dirinya dalam mencari pekerjaan. Marion hanya berpikir untuk bertahan hidup. Kata-kata kaya dan sukses bahkan tidak pernah terpikir olehnya.
Memutuskan Untuk Menjadi Berani
Dimana harus memulainya? Susan, sahabat baik Marion, menyarankan dia untuk mencari pekerjaan di bagian penjualan, tapi Marion kuatir mengenai kurangnya pengalaman. Setelah berdiskusi dan melalui berbagai pertimbangan, Marion berpikir, "Kenapa tidak?"
Dari segala macam industri yang tersedia, Marion memilih bidang yang didominasi oleh kaum pria yakni penjualan mobil. Dia juga pernah melihat langsung bagaimana seorang salesman menghadapi pasangan dengan hanya berbicara kepada prianya saja dan hampir mengacuhkan si perempuan. Secara intuisi, dia tahu bahwa wanita adalah bagian penting dalam proses pengambilan keputusan dan merasa bahwa ini adalah suatu peluang. Statistik sekarang menunjukkan bahwa Marion benar. Ketika pasangan membeli sebuah mobil, si wanita memiliki pengaruh 80 persen dalam mengambil keputusan. Marion menyadari peluang ini, dan dia telah bertekad untuk mengambil peluang tersebut.
Dengan hanya bersenjatakan insting dan sebuah rambut palsu pirang, Marion menghampiri dealer pertama. "Pernahkah Anda berpikir untuk mempekerjakan seorang perempuan?" tanyanya. "Tidak!" adalah jawaban singkat yang diperolehnya. Dia mendengar respon yang sama dari 16 manajer penjualan lainnya di sekeliling kota. Namun Marion Brem tidak menyerah. Dia tidak boleh menyerah! "Saya pikir keberanian adalah sesuatu yang Anda putuskan," katanya. "Anda bangun di pagi hari dan memiliki janji dengan sang cermin untuk berkata, "Hari ini saya akan menjadi berani."
Tapi pendekatannya jelas-jelas tidak berhasil. Jadi pada percobaannya yang ke-17, dia mengubah nada bicaranya dan berkata, "Ini adalah hal yang dapat saya lakukan untuk Anda..." Setelah memberitahukan sang manajer mengenai sudut pandang pembeli mobil wanita, dia langsung dipekerjakan saat itu juga! Karir Marion Luna Brem dalam penjualan mobil telah dimulai.
Dari Seorang Sales Pemula Menjadi Seorang Manajer
Awalnya semua rekan kerjanya yang semuanya pria menyambut kedatangannya. "Hal ini berlangsung sampai saya mulai berkompetisi dengan mereka, mengalahkan mereka, dan disitulah saya mulai merasakan perbedaan sikap mereka," ingat Marion. "Tapi ketika mereka melihat Anda tidak menjauh, dan tidak mempermasalahkan komentar dan penghinaan mereka, lahirlah rasa hormat."
Tahun pertama Brem, dia mendapat gelar Salesperson Of The Year. Tentu saja, piagamnya bertuliskan "Salesman Of The Year," dan hadiahnya adalah perjalanan ke Super Bowl dan sebuah jam tangan pria Rolex. Tetap saja, itu adalah sebuah kehormatan dan sebuah prestasi yang indah. Sementara itu kankernya pun membaik dan Marion mulai menjadi lebih kuat.
Dalam 2 tahun berikutnya, Marion berprestasi lebih dashyat lagi, tapi dia masih mau lebih lagi. Saat itulah dia menghampiri bosnya untuk pindah ke posisi manajemen. Proposalnya dengan datar ditolak. Bosnya berkata bahwa dia sudah "gila" jika dia memindahkannya dari bagian penjualan dengan sebegitu banyaknya uang yang dihasilkan bagi bosnya maupun untuk dirinya sendiri. Walaupun sulit baginya untuk meninggalkan rasa aman dari penghasilan yang besar sebagai buah dari kerja kerasnya, diapun terus maju, percaya bahwa dia akan menemukan apa yang dicarinya. Hal ini berarti, sekali lagi, mulai mengetuk pintu dan mencari pekerjaan baru lagi.
Setelah beberapa minggu yang membuat frustasi saat mencari pekerjaan, Marion akhirnya bekerja sebagai seorang manajer entry-level di sebuah dealer baru. Karirnya dengan cepat menanjak di jenjang manajemen. Dua setengah tahun kemudian, dia siap untuk membangun dealernya sendiri. Dia membayangkan sebuah perusahaan yang dijalankan oleh wanita dan untuk wanita. Yang dia butuhkan adalah $ 800,000, yang serasa seperti $ 800 juta untuknya.
Sebuah Pekerjaan Mengenai Cinta
Singkat cerita, Marion mendapatkan seorang rekan yang mau untuk menginvestasikan dananya. $ 800,000 telah tersedia sebagai modal kerjanya dan juga jutaan lagi dalam bentuk pinjaman yang diperlukan untuk kredit, stok, dan pemasaran dealer pertamanya. Marion mendekati Chrysler Corporation - dan dengan cepat memperoleh kata sepakat.
Sekarang yang dia butuhkan adalah sebuah nama untuk dealer barunya. Marion menginginkan sesuatu yang khas - dan harus feminin. Dan akhirnya sebuah kata menyelesaikan semuanya : "Love." "Ini adalah kata paling positif dalam kamus," pikirnya. "Dan ini adalah hal yang saya rasakan mengenai proyek ini, cara saya akan memperlakukan pelanggan dan pekerja saya."
Jadi di 1989 "Love Chrysler" lahir, lengkap dengan logo hati di semua mobil. Motto Marion : "It's not just the hearts on our cars, it's the hearts inside our people. We're spreading Love all over Texas!"
Kerja keras Marion dengan cinta membuahkan hasil yang luar biasa. Sekarang dia telah bebas dari kanker, pemilik dari dua dealer mobil, dan prestasinya terus saja bertambah. Perusahaannya adalah urutan 89 dalam Hispanic Business 500 dengan pendapatan lebih dari $ 45 juta.
Pada usia 30 Marion Luna Brem telah kehilangan payudaranya, rahimnya, pernikahannya, dan kata para dokter, segera kehilangan nyawanya. Tetapi Marion secara harafiah bangkit dari lantai yang dingin, mengenakan sebuah rambut palsu murah, dan terjun ke sebuah dunia yang didominasi oleh pria. Dalam perjalanannya, dia merawat dua anak, mengalahkan penyakit yang sedang menghancurkannya, dan merubah baja menjadi cinta.
"Terkadang tidaklah cukup hanya dengan menggedor pintu.
Anda harus merobohkannya!"
-Marion Luna Brem
Anda harus merobohkannya!"
-Marion Luna Brem