Sabtu, 28 November 2009

Unstoppable Women : Kisah Seorang Marion Luna Brem



Pada tahun 1984, Marion Luna Brem yang berusia 30 tahun sedang sekarat. Marion memiliki kanker di payudara dan rahim juga telah melalui dua kali operasi dalam 11 minggu - sebuah mastektomi dan histerektomi. Saat itu dia sedang mengalami penderitaan yang luar biasa dan efek mengerikan akibat kemoterapi. Melengkapi penderitaannya, penyakitnya telah mengambil rambutnya, tabungannya, dan juga suaminya. Suaminya pergi sambil berkata bahwa dia sudah tidak sanggup lagi untuk menghadapi tekanan. Marion ditinggalkan dengan dua anak laki-laki kecilnya dan tanpa memiliki apapun untuk menyokong mereka. Lebih parah lagi, diapun telah divonis hukuman mati : Dokter berkata padanya dia hanya memiliki 2 tahun untuk hidup, 5 jika dia benar-benar beruntung.

Pada suatu pagi bulan Mei yang panas di Texas, Marion terbaring di lantai kamar mandi yang dingin dengan pipinya menempel di lantai berusaha untuk tidak muntah - lagi. Meskipun dengan rasa sakit yang luar biasa dan rasa takut yang menguasainya, dia tahu bahwa dia tidak boleh hanya terus terbaring mengasihani dirinya. Dia harus fokus untuk merawat anak-anaknya, dan ini berarti menemukan sebuah pekerjaan. Tapi dia hampir tidak memiliki pengalaman dan pendidikan formal - bukan sebuah hal yang mudah untuk memulai karir. Ditambah lagi, dia adalah seorang perempuan - seorang perempuan Hispanic - yang menambah dua hal negatif mengenai dirinya dalam mencari pekerjaan. Marion hanya berpikir untuk bertahan hidup. Kata-kata kaya dan sukses bahkan tidak pernah terpikir olehnya.

Memutuskan Untuk Menjadi Berani 
Dimana harus memulainya? Susan, sahabat baik Marion, menyarankan dia untuk mencari pekerjaan di bagian penjualan, tapi Marion kuatir mengenai kurangnya pengalaman. Setelah berdiskusi dan melalui berbagai pertimbangan, Marion berpikir, "Kenapa tidak?"

Dari segala macam industri yang tersedia, Marion memilih bidang yang didominasi oleh kaum pria yakni penjualan mobil. Dia juga pernah melihat langsung bagaimana seorang salesman menghadapi pasangan dengan hanya berbicara kepada prianya saja dan hampir mengacuhkan si perempuan. Secara intuisi, dia tahu bahwa wanita adalah bagian penting dalam proses pengambilan keputusan dan merasa bahwa ini adalah suatu peluang. Statistik sekarang menunjukkan bahwa Marion benar. Ketika pasangan membeli sebuah mobil, si wanita memiliki pengaruh 80 persen dalam mengambil keputusan. Marion menyadari peluang ini, dan dia telah bertekad untuk mengambil peluang tersebut.

Dengan hanya bersenjatakan insting dan sebuah rambut palsu pirang, Marion menghampiri dealer pertama. "Pernahkah Anda berpikir untuk mempekerjakan seorang perempuan?" tanyanya. "Tidak!" adalah jawaban singkat yang diperolehnya. Dia mendengar respon yang sama dari 16 manajer penjualan lainnya di sekeliling kota. Namun Marion Brem tidak menyerah. Dia tidak boleh menyerah! "Saya pikir keberanian adalah sesuatu yang Anda putuskan," katanya. "Anda bangun di pagi hari dan memiliki janji dengan sang cermin untuk berkata, "Hari ini saya akan menjadi berani."

Tapi pendekatannya jelas-jelas tidak berhasil. Jadi pada percobaannya yang ke-17, dia mengubah nada bicaranya dan berkata, "Ini adalah hal yang dapat saya lakukan untuk Anda..." Setelah memberitahukan sang manajer mengenai sudut pandang pembeli mobil wanita, dia langsung dipekerjakan saat itu juga! Karir Marion Luna Brem dalam penjualan mobil telah dimulai.

Dari Seorang Sales Pemula Menjadi Seorang Manajer
Awalnya semua rekan kerjanya yang semuanya pria menyambut kedatangannya. "Hal ini berlangsung sampai saya mulai berkompetisi dengan mereka, mengalahkan mereka, dan disitulah saya mulai merasakan perbedaan sikap mereka," ingat Marion. "Tapi ketika mereka melihat Anda tidak menjauh, dan tidak mempermasalahkan komentar dan penghinaan mereka, lahirlah rasa hormat."

Tahun pertama Brem, dia mendapat gelar Salesperson Of The Year. Tentu saja, piagamnya bertuliskan "Salesman Of The Year," dan hadiahnya adalah perjalanan ke Super Bowl dan sebuah jam tangan pria Rolex. Tetap saja, itu adalah sebuah kehormatan dan sebuah prestasi yang indah. Sementara itu kankernya pun membaik dan Marion mulai menjadi lebih kuat.

Dalam 2 tahun berikutnya, Marion berprestasi lebih dashyat lagi, tapi dia masih mau lebih lagi. Saat itulah dia menghampiri bosnya untuk pindah ke posisi manajemen. Proposalnya dengan datar ditolak. Bosnya berkata bahwa dia sudah "gila" jika dia memindahkannya dari bagian penjualan dengan sebegitu banyaknya uang yang dihasilkan bagi bosnya maupun untuk dirinya sendiri. Walaupun sulit baginya untuk meninggalkan rasa aman dari penghasilan yang besar sebagai buah dari kerja kerasnya, diapun terus maju, percaya bahwa dia akan menemukan apa yang dicarinya. Hal ini berarti, sekali lagi, mulai mengetuk pintu dan mencari pekerjaan baru lagi.

Setelah beberapa minggu yang membuat frustasi saat mencari pekerjaan, Marion akhirnya bekerja sebagai seorang manajer entry-level di sebuah dealer baru. Karirnya dengan cepat menanjak di jenjang manajemen. Dua setengah tahun kemudian, dia siap untuk membangun dealernya sendiri. Dia membayangkan sebuah perusahaan yang dijalankan oleh wanita dan untuk wanita. Yang dia butuhkan adalah $ 800,000, yang serasa seperti $ 800 juta untuknya.

Sebuah Pekerjaan Mengenai Cinta
Singkat cerita, Marion mendapatkan seorang rekan yang mau untuk menginvestasikan dananya. $ 800,000 telah tersedia sebagai modal kerjanya dan juga jutaan lagi dalam bentuk pinjaman yang diperlukan untuk kredit, stok, dan pemasaran dealer pertamanya. Marion mendekati Chrysler Corporation - dan dengan cepat memperoleh kata sepakat.

Sekarang yang dia butuhkan adalah sebuah nama untuk dealer barunya. Marion menginginkan sesuatu yang khas - dan harus feminin. Dan akhirnya sebuah kata menyelesaikan semuanya : "Love." "Ini adalah kata paling positif dalam kamus," pikirnya. "Dan ini adalah hal yang saya rasakan mengenai proyek ini, cara saya akan memperlakukan pelanggan dan pekerja saya."

Jadi di 1989 "Love Chrysler" lahir, lengkap dengan logo hati di semua mobil. Motto Marion : "It's not just the hearts on our cars, it's the hearts inside our people. We're spreading Love all over Texas!"

Kerja keras Marion dengan cinta membuahkan hasil yang luar biasa. Sekarang dia telah bebas dari kanker, pemilik dari dua dealer mobil, dan prestasinya terus saja bertambah. Perusahaannya adalah urutan 89 dalam Hispanic Business 500 dengan pendapatan lebih dari $ 45 juta.

Pada usia 30 Marion Luna Brem telah kehilangan payudaranya, rahimnya, pernikahannya, dan kata para dokter, segera kehilangan nyawanya. Tetapi Marion secara harafiah bangkit dari lantai yang dingin, mengenakan sebuah rambut palsu murah, dan terjun ke sebuah dunia yang didominasi oleh pria. Dalam perjalanannya, dia merawat dua anak, mengalahkan penyakit yang sedang menghancurkannya, dan merubah baja menjadi cinta.

"Terkadang tidaklah cukup hanya dengan menggedor pintu.
Anda harus merobohkannya!"
-Marion Luna Brem

Jumat, 20 November 2009

Cepatnya Waktu Bergulir

Betapa cepatnya waktu bergulir. Dari hari ke minggu, dari ke bulan ke tahun, seolah hanya sekejapan mata. Rasanya baru kemarin saya kuliah di Depok. Masih terbayang suasana kampus dulu, teman-teman seangkatan, para dosen. Tidak terasa itu sudah belasan tahun berlalu. Rasanya baru kemarin Jacqueline, Jessica dan Jordan, ketiga keponakan saya, belajar tengkurap, merangkak, dan berjalan. Masih terbayang “repotnya sekaligus asyiknya” bermain dan mengurus mereka saat mereka kecil. Kini mereka sudah menjadi gadis dan bocah kecil yang lincah. Betul-betul serasa baru sekejap.

Karena waktu itu singkat dan cepat berlalu, maka jangan menunda-nunda apa yang bisa dikerjakan sekarang, berkarya bagi sesama, serta menyatakan kasih sayang kepada orang-orang terdekat. Sebab akan ada masanya, kita tidak lagi memiliki waktu. Kedua, jangan membuang-buang waktu untuk sesuatu yang tidak berguna, lebih-lebih untuk hal-hal yang merugikan. Sebab menyesal kemudian tiada berguna. Ketiga, nikmati dan hargai waktu yang ada sekarang sebaik-baiknya, apa pun yang tengah kita hadapi. Sebab pada saatnya, “sekarang” akan menjadi “masa lalu”.

Waktu sangat berharga; Ia tidak akan kembali dan terulang. Maka jangan menukarnya dengan sesuatu yang tidak berharga.

Kamis, 19 November 2009

Bersyukur VS Mengeluh

Saya membaca di surat kabar bahwa suhu kota yang mulai naik akibat matahari bersinar terik mempengaruhi tingkat emosi pemakai jalan.

Mungkin ada benarnya, kalau kita melihat betapa kota-kota yang termasuk kategori panas penduduknya cenderung lebih emosional dibanding kota-kota dengan udara sejuk. Itu belum termasuk tinggi rendahnya tekanan hidup. Ada banyak orang yang sulit mengendalikan emosinya akibat terus menerus tertekan lewat berbagai persoalan. Satu pertanyaan hadir di hati saya : "Apa yang lebih dominan memenuhi mulut kita saat ini?" Apakah keluh kesah, umpatan, omelan, gerutu, atau puji-pujian penuh ucapan syukur? Tidak ada yang mudah dalam hidup ini, apalagi ketika dunia semakin tua semakin dipenuhi krisis. Jumlah penderita darah tinggi meningkat terus dari tahun ke tahun, jumlah orang stres dan depresi juga meningkat.

Amsal Salomo berkata: "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." Hidup yang menggambarkan semangat, gairah, motivasi, pengharapan, dan sebagainya, dikuasai lidah, dan sebaliknya, mati yang menggambarkan depresi, patah semangat, putus asa, dan sebagainya pun dikuasai lidah. Bersungut-sungut tidak akan membawa manfaat apa-apa selain kegagalan bahkan kebinasaan. Apa yang mengisi mulut kita secara dominan hari-hari ini? Apakah ucapan syukur, puji-pujian atau sebaliknya keluh kesah, umpatan atau makian? Hidup atau mati, itu dikuasai lidah. Lidah yang berasal dari hati yang senantiasa bersyukur akan penuh pula dengan ucapan syukur, begitu pula sebaliknya.

Apakah akibat tekanan hidup, panasnya suhu bumi, atau apapun alasannya, hendaklah kita tidak terjebak pada emosi yang merusak jiwa dan hati kita. Selain bisa membawa kita kepada berbagai penyakit bahkan kematian, hal tersebut juga mengarah pada kegagalan bahkan kebinasaan. Hidup yang penuh ucapan syukur akan tetap bersukacita walau badai menerpa sekalipun. Hati yang penuh rasa syukur tidak akan terpengaruh oleh suhu dan tekanan, bahkan bisa mendatangkan berkat dan kuasa mukjizat. Apapun yang kita hadapi hari ini, manis atau pahit sekalipun, jangan pernah berhenti untuk mengucap syukur. Biarlah Tuhan bertahta di atas puji-pujian dan ucapan syukur kita dan alamilah segala kebaikan Tuhan tercurah dalam hidup kita.

Ada Kuasa Dibalik Puji-Pujian Dan Ucapan Syukur

Rabu, 18 November 2009

Bukan Sekadar Hasil

Di antara sekian banyak kejadian kontroversial di dunia tinju, kejadian pada tanggal 28 Juni 1997 mungkin adalah yang paling diingat orang. Ketika itu, Evander Holyfield berhadapan dengan Mike Tyson. Itu adalah pertandingan ulang. Pada pertandingan pertama tanggal 9 November 1996, Holyfield menang TKO di ronde ke-11. Event yang disebut-sebut sebagai pertarungan terdahsyat dalam sejarah tinju itu ternyata berakhir memalukan. Pertandingan dihentikan di ronde ketiga karena Tyson menggigit telinga Holyfield, sebuah tindakan yang sangat tercela di ring tinju. Tyson dinyatakan kalah dan mendapat hukuman.

Mempunyai keinginan untuk mencapai atau meraih sesuatu tentunya tidak salah. Jadi, sangatlah wajar jika seseorang itu berupaya keras untuk mencapai cita-citanya, bekerja mati-matian untuk meraih sukses. Yang jadi masalah adalah, kalau untuk mencapai keinginannya itu, orang lalu menghalalkan segala cara; termasuk melakukan kecurangan dan kekejian, tidak peduli norma dan melanggar hukum.

Hikmahnya, janganlah kita hanya terfokus pada keinginan untuk meraih sesuatu. Perhatikan juga cara mencapainya. Sebab segala sesuatu yang diraih dengan cara yang curang dan keji, tidak akan menjadi berkat, malah bisa mendatangkan laknat.

Hasil Memang Penting, Tetapi Cara Mencapai Hasil Itu Juga Penting

Lowongan Pekerjaan

Bila kita membaca iklan lowongan pekerjaan yang ada di koran-koran, biasanya orang seperti apa yang dicari oleh perusahaan-perusahaan? Biasanya yang dicari adalah orang berpendidikan cukup, memiliki pengalaman, dan memiliki kemampuan. Apabila Anda memenuhi syarat tersebut, besar kemungkinannya Anda akan diterima bahkan tidak menutup kemungkinan Anda dapat dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi, jika dapat bekerja dengan baik dan menyenangkan hati pimpinan Anda.

Sekarang mari kita bayangkan seandainya Tuhan menulis iklan di koran mengenai lowongan seorang pemimpin atau manajer di kerajaan-Nya, kira-kira apa syarat yang akan diajukan olehNya? Yang pasti bukan kepintaran, kemampuan, atau pengalaman, melainkan kerendahan hati. “Siapa saja yang ingin menjadi besar hendaklah menjadi pelayanmu.” Konteks ayat ini dimulai ketika seorang ibu memohon kepada Tuhan Yesus agar kedua anaknya, Yakobus dan Yohanes, mendapat posisi yang baik di kerajaan surga kelak, yaitu duduk di sebelah kanan dan kiriNya. Lalu Tuhan menjawab bahwa untuk mencapai posisi itu, mereka haruslah menjadi pelayan.

Pelayan adalah lambang kerendahan hati karena pelayan adalah pekerjaan yang dianggap rendah saat itu. Dan, tak ada syarat lain untuk “meniti karier” di kerajaan Surga selain rela menjadi seorang pelayan. Artinya, bukan seberapa tinggi kita harus naik tetapi seberapa rendah kita harus turun. Dan hanya orang rendah hati yang bisa memiliki ketaatan dan keinginan untuk memuaskan Tuannya, bukan dirinya sendiri. Demikianlah kita seharusnya melayani Tuhan dan memperkenan hati-Nya.

Senin, 16 November 2009

Meredakan Kemarahan

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat sebagai suami istri tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80 tahun. Percy berusia 105 tahun, sedangkan istrinya 100 tahun. Namun, keduanya masih saling mencintai. Apa rahasianya? "Sederhana!" kata mereka. "Kami tidak akan pergi tidur sebelum menyelesaikan konflik. Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha saling mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan."

Kemarahan bisa mampir mendadak; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Seringkali kita merasa panas di hati ketika melihat orang-orang jahat sukses. Mereka yang berbuat curang dan melakukan tipu daya, tetapi hidup lebih berhasil ketimbang kita yang hidup lurus. Kemarahan pun tiba-tiba muncul. Jika dipendam kemarahan ini akan berbuahkan iri hati dan kepahitan. Suatu saat ia akan meledak dan bukan tidak mungkin muncul tindakan main hakim sendiri!

Apakah Anda sedang marah atau kerap marah? Datangnya marah tak bisa dicegah, tetapi bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotori hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda!

Kemarahan itu bagaikan kanker yang harus segera dibabat sebelum merambat.

Jumat, 13 November 2009

Susan Boyle, Sebuah Pembuktian Eksistensi Diri

Dia jelas-jelas tidak memiliki "potongan" artis. Gemuk, berusia 47 tahun, kikuk dan cara dandannya sangat pas-pasan. Para juri Britain's Got Talent, termasuk Simon Cowell yang terkenal tajam lidahnya dalam American Idol, meragukan Susan Boyle saat ia muncul di panggung. Begitu pula dengan penonton yang melihat syuting acara pencari bakat Inggris itu.



Tapi begitu Susan Boyle menyanyikan lagu opera, "I Dreamed a Dream" dari Les Miserables, semua penonton takjub luar biasa. Suaranya yang sangat indah dan merdu membuat para penonton berulang-ulang berdiri memberi tepuk tangan. Para juri - Cowell, Piers Morgan, dan Amanda Holden - juga ikut ternganga mendengar suara menakjubkan Susan Boyle.
Piers menyebutkan "biggest yes." Amanda Holden berdiri memberi tepuk tangan. Sedangkan Cowell mengganti kata-kata pedas dengan pujian semanis gula.

Susan Boyle si perawan tua, dalam sekejab menjadi bintang. Video pentasnya di Britain's Got Talent di YouTube diklik lebih dari 34 juta orang dalam waktu sepekan atau dengan kata lain video paling banyak diklik di YouTube pada bulan itu.

Demi Moore, seorang aktris Hollywood, mengungkapkan saat melihat video itu di Twitter diapun menangis terharu. Bahkan Oprah Winfrey sudah mengundangnya datang untuk duduk di sofanya dalam acara yang ditonton di seluruh dunia.

Ia memang memiliki cerita hidup yang layak diceritakan di Oprah Winfrey Show. Bukan hanya penampilan yang tidak "ngartis" tapi juga kisah hidupnya yang dramatis. Saat lahir, ia sempat kehabisan oksigen dan membuat perkembangan otak sedikit abnormal. Di sekolah, dia sedikit terbelakang dan sering menjadi bahan ejekan teman-temannya. Namun dia sangat rajin ke gedung teater untuk menyaksikan para penyanyi profesional. Sekitar 14 tahun silam, ia ikut audisi acara televisi My Kind of People. Tapi karena grogi iapun gagal.

Susan begitu serius bernyanyi sehingga dia belajar dari seorang guru vokal, Fred O'Neil. Satu dekade silam ia pernah rekaman berjudul "Cry Me a River" untuk album peringatan pergantian milenium di kampung asalnya.

Sang Ibunda sampai saat-saat terakhir beliau meninggal dua tahun silam pada usia 91 tahun, terus mendorong anaknya itu untuk ikut kompetisi menyanyi nasional, bukan sekedar lomba menyanyi lokal yang telah beberapa kali ia menangkan. Tapi Susan selalu merasa tidak siap.

Pentas pertama setelah kepergian ibunya adalah di hadapan Simon Cowell yang mengguncangkan dunia itu. Sesaat sebelum tampil, Cowell sempat bertanya tentang umur dan hal-hal sepele lainnya. Boyle mengaku belum pernah pacaran. Berciuman pun juga belum pernah. Bahkan sekarang dia tinggal hanya dengan seekor kucing di rumahnya.

Pentas yang mengukir sejarah ini membuatnya diundang ke acara Oprah. Cowell, juri yang juga produser itu, tahu arti diundang tampil ke acara Oprah Show. "Jika ia pergi ke acara Oprah, saya pikir besar peluang Susan Boyle untuk memiliki album nomor satu di Amerika."

Kata “Susan Boyle” itu sendiri saya temukan ketika saya melakukan market research, “Susan Boyle” di Google Trends Amerika Serikat menjadi rising keyword nomor dua setelah “Swine Flu” saat itu. Saya jadi penasaran sekali dengan “Susan Boyle” ini, maka saya pun googling dan menemukan kisah dan video seorang Susan Boyle. Seorang yang dipandang sebelah mata oleh dunia ini, telah berhasil membuktikan eksistensi dirinya kepada dunia bahwa dia berharga. I love you Susan, not because your beautiful voice only, but because you fight for your dreams...

Kamis, 12 November 2009

Rileks

Kehidupan zaman sekarang penuh dengan tekanan; kesibukan dan ketergesa-gesaan seolah telah menjadi rutinitas. Bagaimana dengan Anda? Kapan terakhir Anda punya perasaan ingin berteriak sekeras-kerasnya? Kapan Anda merasa begitu ingin menangis? Apakah Anda mengalami kesulitan tidur pada malam hari dan terus diliputi ketegangan? Kapan terakhir Anda tersenyum dengan spontan? Kalau Anda sedang mengalami hal-hal itu, berarti Anda tengah mengalami gejala stres. Anda perlu waktu rileks. Rileks membantu me-recharge baterai kehidupan Anda.

Rileks, berhenti sejenak dari hiruk pikuk rutinitas dan ketegangan sehari-hari, banyak sekali manfaatnya. Dalam olahraga golf dikenal pukulan yang disebut backswing. Kunci keberhasilan pukulan ini adalah rileks. Ketika si pemain berada dalam keadaan rileks, pukulannya bisa lebih jauh daripada kalau mereka melakukan dengan tegang. Begitu pula dengan hidup kita. Rileks akan membantu kita untuk mengembalikan kebugaran tubuh dan kejernihan dalam berpikir, sehingga hidup kita menjadi lebih produktif. Dan tentu lebih sehat pula.

Kita perlu menjaga keseimbangan antara waktu beraktivitas dan waktu untuk rileks.

Serius Walaupun Kecil

Sebagian dari antara kita mungkin lebih suka dipercaya dalam hal-hal besar daripada dalam hal-hal kecil. Memang tanggung jawab dan risikonya juga makin besar. Namun harapannya semakin besar kepercayaan yang diberikan, semakin besar pula hasil dan kepuasan yang didapatkan. Maka hal-hal yang sederhana akhirnya hanya dipandang sebagai pekerjaan yang “tidak menantang.”

Namun ingatlah bahwa yang terpenting adalah keseriusan kita untuk mengerjakan segala sesuatu - entah hal itu “besar” atau “kecil.” Segala yang dipercayakan oleh Sang Tuan bukanlah yang utama, tetapi sikap kita sebagai hamba-hamba yang mengelolanya, itulah yang terpenting. Orang yang bijak mengembangkan titipan Sang Tuan dengan sebaik-baiknya. Itulah cara mereka menghargai kepercayaan Tuannya. Akan tetapi hamba yang bodoh akan menimbun titipan itu di dalam tanah. Sikap ini tidak berkenan di hadapan Sang Tuan, sebab si hamba yang bodoh ini tidak menggunakan kepercayaan yang ada dengan sebaik-baiknya. Mari kita melihat kembali apa saja yang telah dipercayakan dalam hidup kita. Mungkin kita dipercayakan sebuah pekerjaan yang lumayan, sebuah keluarga yang harmonis walaupun tidak kaya raya, sahabat-sahabat yang setia dan jujur, kelimpahan dalam hal materi, atau kemampuan untuk melakukan sesuatu. Sudahkah kita menggunakan dan mengembangkannya lebih lagi untuk menjadi berkat bagi orang lain sebagai bukti penghargaan kita terhadap Sang Tuan yang menitipkannya?

Meskipun ada alasan bagi kita untuk bersungut-sungut, tetaplah berjuang untuk setia mulai saat ini. “Sekecil” apa pun yang kita peroleh, kerjakanlah dengan serius. Sebab orang yang setia dalam perkara kecil, mereka mendapat tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar. Di dalam perkara kecil, tanggung jawab kita diasah!

Setialah dalam perkara “besar” atau “kecil”, sebab dengan demikian kita menyenangkan hatiNya.

Rabu, 11 November 2009

How Beautiful Are You Inside?

Operasi plastik belakangan ini semakin banyak peminatnya. Banyak orang rela menghabiskan uang puluhan juta rupiah untuk mengubah bentuk wajah maupun tubuhnya. Lewat operasi seperti ini diharapkan bagian tubuh yang tidak menarik bisa langsung berubah menjadi lebih cantik. Orang gemuk bisa mendadak menjadi kurus. Pendek kata, orang merindukan terjadinya perubahan radikal. Sebuah metamorfosis. Bagai ulat buruk rupa berubah menjadi kupu-kupu nan jelita. Hasil akhir yang sangat berbeda dari asal mulanya.

Tapi selain metamorfosis fisik, sebuah metamorfosis batiniah juga diperlukan. Perubahan radikal di dalam hati ternyata jauh lebih penting dibanding perubahan fisik. Ini yang saya sebut dengan istilah "Beautiful Inside."

Seringkali kita lebih sibuk mendandani penampilan luar dan mengabaikan penampilan dalam kita. Tulisan ini adalah sebuah refleksi terhadap kenyataan bahwa bagian dalam kita juga butuh dibenahi. Pada akhirnya yang benar-benar penting adalah bukan bagaimana Anda terlihat di luar, tapi justru bagian dalam Anda.

Saya mengenal begitu banyak wanita dalam hidup saya dan satu hal identik yang saya lihat dari mereka adalah keinginan untuk terlihat cantik setiap saat. Saya yakin ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Seorang wanita dapat berdiri lama di depan cermin untuk waktu yang lama demi memastikan bahwa dia terlihat menarik dan segala hal mengenai dirinya sempurna. Semakin banyak ketidak-sempurnaan yang mereka temui, semakin lama mereka bertahan bersama cerminnya walaupun ada hal yang lebih penting untuk dilakukan.

Saya seringkali takjub mengapa orang menghabiskan begitu banyak waktu untuk terlihat indah di luar sementara menghabiskan lebih sedikit waktu atau bahkan mengabaikan kecantikan batin mereka. Kita menghabiskan begitu banyak biaya berusaha untuk terlihat elok secara fisik tapi begitu sedikit sekali untuk menghiasi 'inner self' kita. Izinkan saya memberi tahu Anda, bagian dalam juga butuh untuk diperhatikan. Tidak seorangpun yang waras berpikir untuk mengenakan baju lusuh pada sebuah acara penting, tapi itulah yang sering kita lakukan terhadap bagian dalam kita. Kita mengenakan pakaian mahal di luar tapi mengenakan baju lusuh di dalam kita. Pada akhirnya, orang-orang yang masuk ke dalam kategori ini, menjadi malu karena baju lusuh yang ada di dalam akan selalu terlihat bagaimanapun caranya.

Mempercantik bagian dalam Anda, adalah tentang belajar sesuatu setiap hari yang akan membangun Anda dan menambah nilai dalam hidup Anda. Belajar adalah sebuah aspek penting dalam hidup manusia yang telah diabaikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Untuk mengetahui apakah Anda juga 'bersalah' atau tidak, ambil sebuah pena dan tulis seberapa banyak yang telah Anda habiskan untuk barang seperti pakaian, perhiasan dan hal-hal lainnya. Kemudian imbangi dengan menulis berapa banyak yang telah Anda keluarkan untuk hal-hal yang akan mengembangkan pikiran Anda seperti buku, kaset dan video edukasi, dan juga seminar-seminar.

Saat Anda melihat daftar tersebut, Anda akan menyadari apakah Anda memiliki yang disebut sebagai 'Inner Beauty.' Ada beberapa orang yang tidak pernah memusingkan diri untuk membenahi bagian dalam mereka tapi mereka justru menjadikannya sebuah tempat penampungan sampah. Sungguh disayangkan. Ternyata tidak sedikit manusia yang 'satu ras' dengan tikus.

Investasi terbaik adalah investasi terhadap pikiran Anda. Saat berinvestasi pada inner self, Anda membangun otot-otot mental yang suatu saat dapat membantu Anda untuk bertahan di dunia ini. Sebagian orang menghabiskan waktu berjam-jam di gym berusaha untuk membangun otot fisik mereka tetapi meninggalkan otot mental mereka tidak terjaga. Ketika otot fisik mereka gagal untuk menyelesaikan masalah, apa yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan diri...

Luar biasa melihat begitu banyak orang 'kekar' yang ternyata tidak memiliki tujuan dalam hidup. Pernahkah Anda mendengar kisah seseorang yang 'kecil' sedang dijaga oleh orang-orang yang kekar? Apa yang terjadi pada kisah ini? Ketika orang-orang perkasa ini sedang berfokus pada otot fisik mereka, makhluk 'mini' yang sedang mereka jaga justru sedang sibuk membangun otot mental mereka sehingga mereka mampu mengalahkan segala rintangan yang ada di hadapan mereka.

Jika Anda ingin mengalami sebuah kesukesan yang lengkap dalam hidup, mulailah membaca buku yang bagus, beli kaset dan video yang membangun dan hadiri seminar-seminar yang menjadikan Anda seimbang secara mental. Jika Anda di dalam menawan, Anda akan selalu diterima dimanapun Anda berada peduli bagaimana dengan penampilan luar Anda. Kecantikan batiniah akan selalu memancar kapanpun Anda membuka mulut untuk berbicara. Sebuah refleksi bagi Anda dan saya untuk jadi bahan perenungan sudahkah kita cantik luar dan dalam...

Jika Kita Tidak Mau Diubah Oleh Tuhan, Dunialah Yang Akan Mengubah Kita

Selasa, 10 November 2009

Tertawa Itu Sehat

Tertawa dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Suatu penelitian menyebutkan bahwa suara tawa dapat membuat tubuh lebih kebal dari penyakit hingga 40 persen. Tertawa menjadikan tubuh kita lebih aktif menghadang infeksi dan kuman penyakit. Tertawa juga mempermudah pernapasan. Dengan tertawa, udara jenuh dalam tubuh lebih mudah keluar. Udara tersebut akan digantikan oleh udara segar yang diperlukan tubuh. Pergantian udara memperkaya kandungan oksigen dalam darah serta membersihkan organ pernapasan.

Tertawa itu menyehatkan. Bukan hanya bagi tubuh, namun juga bagi hati. Hati yang gembira bersukacita di dalam Tuhan, melayani Dia dengan gembira, dan menikmati kebaikan-Nya. G.K. Chesterton berpendapat, ibadah kita seharusnya menjadi sukacita tanpa akhir.

Kemampuan untuk tertawa, terlebih lagi untuk menertawakan diri sendiri, termasuk salah satu tanda kedewasaan. Di satu sisi, tertawa memperlihatkan kesadaran dan penerimaan: bahwa kita ini memang jiwa-jiwa yang bodoh dan menggelikan. Di sisi lain, tertawa menyiratkan pengakuan: bahwa hanya dengan pertolongan Tuhanlah kita bisa mengatasi kebodohan tersebut.

Sudahkah Anda tertawa hari ini?

Uluran Tangan

Suster Gisela Borowka adalah seorang perempuan asal Jerman. Sejak tahun 1963, ia memilih mengabdikan diri merawat para penderita kusta di Pulau Lembata dan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Ketika pertama kali datang, Gisela harus berhadapan dengan kenyataan bahwa para penderita kusta dikucilkan masyarakat sekitar. Tidak ada yang mau mengurus mereka. “Biarlah mereka hidup bersama kita, mereka juga citra Tuhan. Jangan lukai hati mereka, mereka telah terluka; tidak saja sakit fisik, tetapi juga sakit hati,” kata Gisela. Saatnya mengubah kondisi yang membuat mereka dibenci oleh masyarakat, hingga akhirnya mereka juga membenci diri mereka sendiri.

Barangkali di sekitar kita pun tinggal orang-orang yang tersisihkan; mereka yang entah karena berbagai sebab, dianggap sebagai “sampah”, dibuang dan diasingkan. Ingat, mereka juga manusia. Jangan menambah luka mereka sebab mereka juga berhak menerima uluran dan jamahan kasih dari sesama. Tidakkah kita rindu berbagi kasih dengan mereka? Melalui uluran dan jamahan tangan, kesembuhan bisa terjadi. Kalaupun bukan kesembuhan lahiriah, paling tidak kesembuhan batiniah.

Sudahkah kita mengulurkan tangan kepada sesama yang terasing?

Senin, 09 November 2009

Cinta Sejati

Owa Jawa (hylobates moloch) adalah sejenis kera kecil (lesser apes) yang hidup di Pulau Jawa, meskipun banyak penduduk di Pulau Jawa yang tidak mengetahui keberadaan satwa yang sudah di ambang kepunahan ini. Owa Jawa, sebagaimana beberapa jenis owa lain, biasanya hidup berpasangan dan monogami. Untuk mendapatkan pasangan yang cocok, Owa Jawa kadang memerlukan waktu yang panjang. Namun setelah mendapatkannya, pasangan ini akan bertahan seumur hidup. Benar-benar tak tergantikan. Jika pasangannya mati, owa tersebut biasanya tidak akan mencari pasangan lagi. Sampai mati.

Pengagungan cinta kasih manusia tentu saja dan semestinya melebihi cinta kasih satwa, walaupun kini tengah marak fenomena perpisahan dalam hubungan suami-istri. Ada cinta kasih dan kesetiaan yang dituntut dalam hubungan antara suami dan istri. Dan hubungan yang dipersatukan oleh Tuhan harus dipelihara dengan baik sebagai wujud ungkapan syukur kepadaNya, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia” Bahkan kematian pun hanya memisahkan manusia secara fisik.

Apakah kita sudah mengasihi pasangan kita? Atau, mungkin kita masih harus belajar dari kera kecil yang hampir punah di beberapa kawasan hutan yang tersisa di Pulau Jawa?

Semakin Langka...

Saya punya seorang teman, sebut saja namanya L, seorang yang sangat sentimentil. Dan dia sering sekali bergumul dengan dirinya sendiri, dan rasa empatinya. L adalah pribadi yang luar biasa. Baik, murah hati, penuh cinta yang tulus, dan yang paling istimewa, memiliki empati.
Dia hancur dan menangis setiap kali dia melihat atau membaca sesuatu yang mengharukan atau melihat orang lain menderita. Dia terlihat begitu rapuh, begitu rentan dengan air mata.

Namun, rasa empatinya lah yang menjadikannya sebagai pribadi yang paling mengagumkan yang saya kenal.
Untuk L adalah sangat penting untuk memiliki rasa cinta yang sedemikian besar.

Saya tidak pernah melihatnya bergembira saat saya atau orang-orang disekitarnya tidak gembira. L seperti sebuah wadah kosong yang dipenuhi dengan rasa dan emosi dari orang-orang disekitarnya dibanding dengan perasaannya sendiri. Tidak hanya saat sedih, saat senangpun L ikut merasakan sukacita lingkungannya. Dia adalah kegembiraan dan pusat keceriaan di tengah pesta, ketika orang disekelilingnya bergembira. Sepertinya dia hampir tidak memiliki kendali atas perasaannya. Tapi seperti yang saya katakan, dia adalah insan yang mengagumkan yang hadir sebagai anugrah untuk hidup saya. Seseorang yang mampu untuk mencintai semua orang.

- Dedicated to my loving and full of compassion friends -

Murah hati selalu berkenaan dengan sikap memberi; entah memberi waktu, tenaga, materi, atau juga memberi diri. Namun, tidak semua pemberian bertolak dari kemurahan hati. Sebab bisa saja orang memberi dengan maksud tertentu, dengan kata lain ada pamrihnya. Murah hati mengandung tiga pengertian: (1) Simpati, kesediaan untuk menangung kesusahan dan kesedihan orang lain; (2) Empati, kesediaan untuk menempatkan diri pada “posisi” orang lain; ikut merasakan dan mengalami apa yang orang lain rasakan atau alami; (3) Pengampunan, kesediaan untuk memaafkan orang lain yang menyakiti, lalu memulai kembali hubungan baru tanpa dibayangi kebencian.

Pada zaman modern sekarang ini nilai-nilai kemurahan hati semakin terkikis. Rasa simpati telah menjadi sesuatu yang langka. Orang bisa sambil tertawa membicarakan musibah yang menimpa orang lain, bahkan dengan tega menambah kesulitan pada orang lain yang hidupnya sudah susah. Empati juga semakin sukar ditemui. Orang gampang melontarkan celaan, fitnahan, gosip, ejekan terhadap orang lain, tanpa memikirkan bagaimana kalau mereka yang mengalaminya. Begitu pula pengampunan yang jadi semakin mahal. Sebaliknya balas dendam; mata ganti mata, gigi ganti gigi, semakin tumbuh kuat di dalam sikap hidup belakangan ini.

Marilah kita belajar untuk bermurah hati dan menjadi pribadi-pribadi yang mengagumkan. Belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemurahan hati pada zaman sekarang ini ibarat segelas air segar di padang gersang...

Sabtu, 07 November 2009

Wrong Email...

Ingatlah selalu bahwa begitu mudahnya email - teknologi yang luar biasa ini - dapat disalahgunakan, terkadang tidak disengaja, dan berdampak sangat serius.

Seorang laki-laki baru saja meninggalkan kota Chicago yang penuh salju untuk berlibur di Florida. Istrinya saat itu dalam suatu perjalanan bisnis dan berencana untuk menemuinya di sana keesokan harinya. Ketika pria itu sampai di hotel, dia memutuskan untuk mengirim kepada istrinya sebuah email singkat.

Sayangnya saat dia memasukkan alamat email istrinya, dia melewatkan satu huruf, dan pesannya ternyata sampai kepada seorang istri pendeta yang suaminya baru saja meninggal. Saat si janda yang berduka itu memeriksa emailnya, diapun berteriak histeris dan jatuh di lantai dengan pucat pasi.

Mendengar teriakan itu, keluarganya langsung bergegas masuk ke kamar dan melihat tulisan ini di layar :

Istriku tersayang,
Saya baru saja cek in. Segalanya telah siap untuk kedatanganmu besok.
P.S. Disini benar-benar panas sekali.

Jumat, 06 November 2009

Bosan Hidup???

Seorang pria mendatangi Orang Bijak, “Saya sudah bosan hidup, sungguh sangat jenuh. Rumah tangga saya berantakan, usaha saya kacau, apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati saja rasanya.”

Si Bijak pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.” Tapi pria itu menjawab, “Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat walafiat. Saya hanya jenuh dengan kehidupan ini. Itulah sebabnya saya ingin mati”. Tidak peduli dengan pembelaannya, Orang Bijak itupun meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup.’ Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang juga alergi terhadap kehidupan. Tanpa sadar kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita ingin berhenti. Akhirnya kita berhenti di tempat, dan tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Resistensi dan penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Sebuah usaha pasti ada pasang-surutnya, berumah-tangga wajar terjadi bentrokan-bentrokan kecil, persahabatan pun tidak selalu langgeng. Sebenarnya apa yang bisa abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari tentang sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan sesuatu, kemudian kita gagal, kecewa dan akhirnya menderita.

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjuk.” Demikian saran Si Bijak. "Tidak, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Saya sudah tidak ingin hidup lagi.” pria itu menolak tawaran tersebut. “Jadi kamu tidak ingin sembuh? Kamu sungguh ingin mati?” tanya Orang Bijak. “Ya, saya memang sudah bosan hidup,” dengan mantap pria itu menjawab. “Baiklah, besok sore kamu akan mati. Ambil botol ini, setengah botol diminum malam ini, sisanya dihabiskan besok jam enam sore, dan pada jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.” Perintah Si Bijak. Sekarang giliran pria tersebut bingung. Setiap orang yang dia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat hidup. Yang satu ini aneh, bahkan malah menawarkan racun. Tetapi karena ia memang sudah sungguh-sungguh jenuh, iapun menerimanya dengan senang hati.

Pulang ke rumah, dia langsung meneguk setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Orang Bijak itu. Dan dia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks dan santai. Tersisa satu hari satu malam dalam hidupnya. Ia akan segera terbebas dari segala macam masalah. Malam itu dia memutuskan untuk makan malam bersama keluarganya di restoran. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan belakangan ini. Pikirnya karena ini adalah malam terakhir, dia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil menikmati makan malam, dia bersenda gurau. Suasana pun menjadi sangat hangat dan akrab.

Sebelum tidur, dia mencium istrinya dan membisikkan, “Sayang, aku mencintaimu.“ Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya saat bangun tidur, dia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Hembusan angin pagi terasa segar sekali, menggoda dirinya untuk berjalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, dia melihat istrinya masih tertidur lelap. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Di tempat kerja ia menyapa dan menyalami setiap orang. Para karyawan pun bingung, “Hari ini Boss kita aneh sekali?” Dan sikap mereka pun ikut berubah. Mereka juga menjadi ramah satu sama lain. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Tiba-tiba segala sesuatu di sekitarnya berubah. Lebih ramah dan toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Hidup menjadi indah dan dia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam lima sore, dia melihat sang istri tercinta menunggunya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anaknya pun tidak ingin ketinggalan, “Pa, maafkan kami semua. Selama ini, Papa selalu pusing karena perilaku kami.” Tiba-tiba sungai kehidupannya mengalir kembali, semua menjadi sangat indah. Dia akhirnya mengurungkan niat untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum kemarin?

Ia mendatangi Orang Bijak itu lagi. Melihat wajah pria itu, Si Bijak langsung mengetahui apa yang terjadi. Katanya, “Buang saja botol itu. Isinya hanya air biasa. Kau sudah sembuh? Apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini."

"Hapus egomu, keangkuhanmu dan kesombonganmu. Jadilah lembut seperti air dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan pernah jenuh dan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itupun mengucapkan terima kasih dan menyalami Orang Bijak tersebut dan pulang ke rumah untuk mengulangi pengalaman seperti malam sebelumnya. Sejak saat itu dia mengalir terus, dia tidak pernah lupa hidup dalam ke-kini-an. Akhirnya diapun selalu bahagia, selalu tenang dan selalu HIDUP.

Hidup bukan beban yang harus dipikul tapi suatu anugerah untuk dinikmati...

Kamis, 05 November 2009

Selalu Ingat Orang yang Melayanimu

Apakah kita sering melupakan orang-orang di sekeliling kita? Pembantu, supir, tukang parkir, pelayan restoran, dan banyak lagi orang-orang yang sebenarnya telah membantu kita, mempermudah hidup kita, tapi sering kita menganggap remeh bantuan yang mereka berikan? Saatnya kita belajar menghargai mereka, belajar untuk berterima kasih, dan belajar untuk bersyukur atas kehadiran mereka dalam keseharian kita.

Suatu saat seorang anak berusia 10 tahun masuk ke sebuah kedai kopi di sebuah hotel dan duduk pada sebuah meja. Seorang pelayan menaruh segelas air didepannya. "Berapa harga seporsi es krim sundae?" tanyanya. "Lima puluh sen," jawab sang pelayan. Anak kecil itu mengeluarkan tangannya dari dalam kantung dan menghitung koin yang dimilikinya. "Umm, kalau begitu berapa harga seporsi es krim polos?" tanyanya lagi. Pengunjung di kedai kopi tersebut mulai ramai dan banyak pelanggan menunggu untuk dilayani sehingga akhirnya si pelayan pun mulai merasa kehabisan kesabarannya. "Tiga puluh lima sen," jawabnya dengan kasar. Anak kecil itu lagi-lagi menghitung koinnya. "Saya pesan es krim polos saja," katanya. Sang pelayan membawakan es krimnya, meletakkan tagihan di meja dan pergi. Si anak menghabiskan es krim, membayar di kasir dan pergi. Ketika si pelayan kembali ke meja tersebut, dia mulai menitikkan air mata sambil membersihkan meja. Di samping piring kosong terdapat beberapa keping uang logam yang diletakkan dengan rapi. Anak itu tidak dapat menikmati sundae karena dia harus memiliki sisa yang cukup untuk memberinya tip.

Sudahkah kita memiliki ketulusan seorang anak kecil, yang bisa menyisihkan "sedikit" untuk orang yang melayani kita? Kita tidak perlu memberikan hal yang besar, cukup dengan hal-hal kecil yang menunjukkan kalau kita bersyukur dengan keberadaan mereka. Mungkin sekedar ucapan terima kasih adalah hal yang sepele buat kita, tapi sangat bermakna bagi mereka yang menerimanya. Mulai hari ini mari kita mengingat orang-orang yang setia melayani kita, dan memberi "sedikit" perhatian untuk menunjukkan bahwa kita peduli...

Rabu, 04 November 2009

Kebahagiaan yang Menular

Apa yang lebih menghibur dari pada melihat seorang bayi tertawa dengan polos?

Video yang menyegarkan ini dijamin setidaknya mampu membuat Anda tersenyum dan mencerahkan hari Anda. Sebuah ide yang bagus bila Anda menandai video ini di bookmark komputer Anda untuk menyaksikan keriangan yang menular dari anak ini. Adalah sebuah hal yang bagus untuk kembali melihat klip ini kapanpun Anda merasa kecewa atau menjadi terlalu serius dalam menjalani hidup. Nikmati kepolosan yang tak ternilai harganya ini karena sebenarnya kita semua juga memilikinya jauh di dalam hati kita.

Senin, 02 November 2009

Nick Vujicic, Sosok Tanpa Tungkai Menjadi Sosok Tanpa Batas

Kisah nyata mengenai seorang cacat fisik, namun begitu optimis dalam menjalani hidup. Dia adalah Nick Vujicic, pribadi yang luar biasa. Beliau adalah salah satu orang yang ada dalam wishlist saya untuk suatu saat dapat saya temui. Banyak yang termotivasi olehnya, dan hari ini saya mau berbagi dengan Anda tentang kisah hidup seorang Nick Vujicic.

Sepertinya tak akan ada habisnya "menghitung" sakit, luka dan pergumulan dan merubahnya menjadi "kebahagiaan sejati" jika mengingat kelahiran Nick. 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia, kedua orang tua Nick terpukul saat melihat anak lelaki pertama mereka lahir tanpa tangan dan kaki! Tidak ada peringatan, tidak ada persiapan, tim medis pun tidak bisa memberikan jawaban sama sekali.

Kedua orang tua ini kecewa dan berdoa dengan hati yang hancur, "Jika Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih, mengapa Dia membiarkan hal ini terjadi, terutama kepada orang yang benar-benar takut kepadaNya?" Sang ayah saat itu berpikir bahwa bayi ini tidak akan dapat bertahan. Tapi hasil tes medis menyatakan bayi ini sehat walafiat dengan satu kekurangan, dilahirkan tanpa tungkai.

Pasangan ini sangat prihatin dan takut mengenai kehidupan seperti apa yang akan dijalani Nick. Sulit bagi mereka untuk pasrah, mempercayakan semua ini sepenuhnya di dalam tangan Tuhan. Butuh waktu berbulan-bulan dengan banyak air mata, pertanyaan dan rasa duka sebelum mereka bisa menerima ini dengan lapang dada. Tuhan memberikan kekuatan, kebijaksanaan dan keberanian yang mereka butuhkan untuk melewati tahun-tahun pertama dan tak lama kemudian, sampailah pada usia dimana Nick bisa masuk sekolah.

Sekolah sungguh menyenangkan bagi Nick dan dia sungguh-sungguh berusaha untuk menjalani hidup seperti orang lain. Tapi di tahun-tahun pertama pendidikannya, masa-masa sulit tidak dapat dihindari ketika Nick merasa tertolak, aneh dan tertindas karena perbedaan fisiknya. Dengan dukungan orang tua, Nick pun mengembangkan sikap dan nilai yang membantunya mengatasi masa-masa penuh tantangan ini. Walaupun dia berbeda, di dalam dia sama seperti orang lain. Banyak momen-momen saat Nick merasa rendah diri dan tidak mau pergi sekolah untuk menghindari hal-hal negatif. Kembali dengan dorongan kedua orang tuanya, Nick mulai mengacuhkan pelecehan-pelecehan itu dan mulai bersosialisasi. Tak lama kemudian murid lainnya menyadari bahwa Nick sama seperti mereka.

Sering Nick merasa depresi dan marah karena keadaan dirinya, dan tidak bisa menyalahkan siapapun untuk hal ini. Nick tahu bahwa Tuhan mencintai dan peduli dengannya, tapi Nick masih kecewa dengan fakta, "Jika Dia benar-benar mencintai saya, mengapa saya seperti ini?" Nick mulai mempertanyakan apakah dia telah berbuat salah dan mulai meyakini perasaan ini. "Jika tidak, Tuhan tidak akan menjadikanku sebagai satu-satunya anak aneh di sekolah" pikir Nick. Merasa sebagai beban bagi sekitarnya, Nick berpikir semakin cepat dia pergi, semakin baik untuk semua orang. Pikirannya itu menyebabkan Nick berniat mengakhiri rasa sakit dan hidupnya pada usia muda. Tapi sekali lagi kedua orang tua dan keluarga Nick selalu hadir untuk menghibur dan meminjamkan kekuatan mereka.

Karena pergulatan emosional yang dialami dalam penindasan, rasa rendah diri dan kesendirian, Tuhan mulai menumbuhkan hasrat di hati Nick untuk berbagi cerita dan pengalaman untuk menolong orang lain mengatasi apapun tantangan yang mereka hadapi dalam hidup mereka. Mengubah pergumulannya menjadi hal yang membesarkan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain, akhirnya Nick menemukan tujuannya. Ternyata Tuhan menggunakan dirinya untuk menguatkan dan menginspirasi orang lain dalam menjalani hidup dan menjadi kesaksian untuk tidak menyerah terhadap masalah apapun dalam meraih harapan dan mimpi itu.

Pelajaran pertama yang dipelajari oleh Nick adalah bersyukur dengan apapun yang dia punya. Kakinya, yang sering disebut "tulang ayam kecil" yang dahulu tidak disyukurinya, yang telah banyak membantu Nick selama ini, adalah hal pertama yang dimilikinya dan mulai disyukurinya. Juga dengan begitu besar cinta keluarga dan berkah-berkah lainnya, Nick menyadari "Mengapa saya masih terus saja mengeluh? Sebaliknya, tidak ada istilah beruntung, kesempatan atau kebetulan dan hal-hal 'buruk' yang terjadi untuk menjadikan kita lebih baik."

Pada satu titik Nick mulai menyadari bahwa Tuhan tidak akan membiarkan apapun terjadi pada dirinya kecuali Dia memiliki tujuan yang baik untuk hal itu. Dia memberi Nick kebijaksanaan untuk mengerti bahwa jika kita berdoa untuk sesuatu di dalam kehendakNya, maka hal itu akan terjadi, tetapi pada waktuNya bukan waktu kita. Dan sebaliknya, jika doa kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, berarti Dia memiliki sesuatu yang lebih baik. TujuanNya semakin jelas bagi Nick dan sekarang Nick sepenuhnya yakin dan mengerti bahwa kebesaranNya dinyatakan saat Dia menggunakan diri Nick sebagaimana adanya. Terlebih indah lagi, Tuhan menggunakan Nick dengan cara-cara yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain.

Saat berusia dua puluh lima tahun, gelar sarjana di bidang Financial Planning dan Accounting diraihnya. Selain itu dia juga aktif sebagai motivator. Menjangkau kaum muda, dan sekarang Nick juga banyak berbagi dan bercerita di sektor perusahaan.

Beberapa tahun terakhir, Nick telah belajar untuk mandiri dan mengurus semua kebutuhan pribadinya. Dia bisa menggosok gigi, menyisir rambut, berpakaian, memelihara kebersihan tubuh, termasuk bercukur. Di luar rumah, sebuah kursi roda elektrik siap membantu Nick. Saat rekreasi, Nick juga bisa berenang, memancing dan bermain sepak bola.
"Banyak yang berpikiran tujuan hidup saya ini terlalu jauh dari jangkauan saya. Walau demikian, saya percaya jika kita punya hasrat dan gairah untuk melakukan sesuatu dan itu masih dalam kehendakNya, kita akan meraihnya pada waktuNya. Sebagai manusia, kita secara terus menerus membatasi diri kita sendiri tanpa alasan apapun! Yang lebih buruk adalah kita membatasi Tuhan, yang sanggup melakukan segala hal! Kita menempatkan Tuhan dalam sebuah 'kotak.' Satu hal yang luar biasa mengenai kuasa Tuhan adalah jika kita mau melakukan sesuatu untuk Dia, kita harus fokus ulang. Dari pada berkonsentrasi pada kemampuan kita, perhatian kita perlu bergeser pada kerelaan diri kita. Karena FirmanNya jelas; adalah Dia yang bekerja melalui kita. TanpaNya, kita tidak mampu melakukan apapun dengan kekuatan sendiri. Saat kita telah bersedia untuk pekerjaan Tuhan, tebak kapabilitas siapa yang kita andalkan? Tuhan! Tuhan sungguh punya tujuan yang besar untuk hidup Anda!"
Silahkan Anda saksikan sendiri sikap Nick yang sangat mengagumkan, seorang dengan keterbatasan namun penuh dengan harapan. Ditekan berbagai kesusahan sekian lama, tetap menjadikannya seorang yang periang dan humoris. Ketegaran yang luar biasa, yang bisa membuat saya tergugah.



Saya sendiri baru mengetahui tentang Nick beberapa hari ini, dan itupun secara tidak sengaja saya temukan di internet. Sayang sekali saya belum mengetahui tentang dia sebelumnya, sebab dia pernah datang ke Indonesia. Andaikan saya sudah mengenal Nick Vujicic sebelumnya, saya ingin sekali mendengarnya berbicara secara live saat dia ada di Jakarta.



Tetapi sekali lagi, tidak perlu disesali karena tidak ada kata terlambat. Sekarang saya dan Anda sudah mengenal sosok luar biasa ini. Semangatnya telah membuka hati saya untuk lebih kuat lagi dalam menjalani hidup ini. Terima kasih Nick Vujicic, you've been a great example for all of us...

Minggu, 01 November 2009

Ambillah Waktu Sejenak...

Ambillah waktu sejenak untuk berpikir - itulah sumber kekuatan.

Ambillah waktu sejenak untuk membaca - itulah mata air kebijaksanaan.

Ambillah waktu sejenak untuk bermain - itulah rahasia untuk tetap muda.

Ambillah waktu sejenak untuk berdiam - itulah saat-saat mencari Tuhan.

Ambillah waktu sejenak untuk peka - itulah kesempatan menolong yang lain.

Ambillah waktu sejenak untuk mencintai dan dicintai - itulah anugrah terbesar dari Tuhan.

Ambillah waktu sejenak untuk tertawa - itulah musik bagi jiwa.

Ambillah waktu sejenak untuk ramah - itulah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu sejenak untuk bermimpi - itulah yang membentuk masa depan.

Ambillah waktu sejenak untuk berdoa - itulah kuasa terbesar di muka bumi.