Sabtu, 31 Oktober 2009

Great Father and Son - Dick and Rick Hoyt

Apakah Anda pernah mendengar tentang kisah seorang ayah yang luar biasa yang mau berkorban demi sepercik kebahagiaan anaknya? Saya yakin semua ayah pasti lebih dari ingin untuk melakukannya, dan saat ini saya ingin membagikan kisah keluarga Hoyt, sebuah kisah mengenai pengorbanan seorang ayah demi sang anak yang sungguh luar biasa.

Dick dan Rick Hoyt adalah tim ayah dan anak dari Massachusetts yang bersama-sama telah menyelesaikan secara luar biasa 224 Triathlon, 65 Marathon (termasuk 25 Boston Marathon) dan 6 Ironmans - dan juga banyak kompetisi-kompetisi lainnya. Mereka juga telah mendaki banyak gunung dan pernah melintasi Amerika sejauh 3.735 mil dalam waktu 45 hari.

Ini adalah suatu rekor mengenai pengerahan tenaga yang luar biasa - terlebih lagi jika Anda tahu bahwa Rick tidak dapat berjalan dan berbicara. Pada saat kelahiran Rick tahun 1962 tali pusar melilit lehernya dan menghambat aliran oksigen ke otaknya. Dick dan istrinya, Judy, divonis oleh tim medis bahwa tidak ada harapan bagi tumbuh dan kembang anaknya. Tanpa gentar, pasangan itu membawa pulang anaknya dan memutuskan untuk membesarkannya se-"normal" mungkin.

Setelah bertahun-tahun berjuang melawan birokrasi pendidikan setempat, Rick akhirnya mendapat pengakuan dan bisa masuk ke sekolah publik pada tahun 1975. Dua tahun kemudian, Rick memberi tahu ayahnya (melalui sebuah program komputer baru yang dirancang oleh Universitas Tufts) bahwa dia ingin berpartisipasi pada sebuah lomba lari amal untuk seorang pemain lacrosse lokal yang lumpuh dalam sebuah kecelakaan sejauh lima-mil. Dick, yang bukan seorang pelari jarak jauh, setuju untuk mendorong Rick di atas kursi rodanya. Mereka menyelesaikan lomba pada urutan nomor dua dari akhir tetapi mereka merasa telah meraih sebuah kemenangan. Malam itu Dick ingat perkataan Rick, "Saya tidak merasa lumpuh saat kami berlomba" dan kehidupan keduanya semenjak saat itu berubah selamanya.

Dick Hoyt yang tidak pernah berlari satu milpun dalam sekali tempuh - tidak keberatan untuk berlari sejauh lima mil, bahkan mendorong anaknya beserta kursi roda seberat 50 pon bersamanya. Seorang teman sempat mengambil foto sang ayah dan anak saat mereka melewati garis finish saat itu. "Itu adalah senyum terbesar yang pernah kau lihat dalam hidupmu," Dick menggambarkan wajah anaknya. "Rick masih memiliki foto itu di rumah."

Begitulah cerita "Tim Hoyt" dimulai dan mereka mulai ikut berbagai lomba semenjak itu. Dalam dua puluh lima tahun terakhir, Dick Hoyt telah mendorong dan menarik anaknya menyebrangi negeri dan melewati ratusan garis finish. Ketika Dick berlari, Rick berada di atas kursi roda yang didorongnya. Ketika Dick menggenjot sepeda, anaknya duduk di kursi khusus yang dipasang pada bagian depan sepeda. Pada saat kompetisi renang, Rick berada di dalam perahu kecil yang berat dan stabil sambil ditarik oleh ayahnya.

Sikap saling mendukung dan menguatkan dari sesama anggota keluarga Hoyt mulai merangkul dan menginspirasi orang lain - banyak penonton dan sesama peserta lomba yang melihat Tim Hoyt sebagai sebuah contoh dashyat tentang kebulatan tekad.

Ini adalah sebuah kesaksian yang luar biasa mengenai kekuatan cinta antara orang tua dan anak.

Sebuah video sebagai penghormatan mengenai perjuangan seorang ayah yang tidak pernah menyerah dan seorang anak yang tidak pernah berhenti berharap. Sebuah tindakan luar biasa, yang patut mendapat rasa hormat dan kagum.



Semoga kisah ini dapat menginspirasi Anda dan saya untuk tetap memelihara kasih kita dalam keluarga apapun pengorbanan yang harus dibayar. God bless you always...

Sebuah Senyuman...

Sebuah senyuman tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, tapi memberikan begitu banyak.
Senyum memperkaya orang yang menerimanya, tanpa menjadikan mereka yang memberikannya miskin.
Senyuman membutuhkan waktu hanya sesaat, tetapi kenangan yang ditinggalkan terkadang bertahan abadi.
Tidak ada seorangpun terlalu kaya atau hebat untuk dapat hidup tanpanya, dan tidak ada seorangpun pula yang terlalu miskin sehingga tidak dapat diperkaya olehnya.
Sebuah senyuman menciptakan kebahagiaan di rumah, memelihara kebaikan dalam usaha dan mempererat sebuah persahabatan.
Dia memberikan kelegaan bagi yang lelah, penghiburan bagi yang berkecil hati, cahaya mentari bagi yang bersedih, dan penawar alami terbaik bagi masalah hidup.
Namun demikian senyum tidak dapat dibeli, diminta, dipinjam ataupun dicuri, karena dia adalah sesuatu yang tidak berharga kecuali dia diberikan.
Sebagian orang terlalu lelah untuk memberikan Anda senyuman;
Berikan senyum Anda bagi mereka yang sangat membutuhkannya, karena mereka tidak memiliki satu senyuman pun untuk diberikan.

(diterjemahkan dari : L Gibson, Laughter, The Universal Language, 1990)

Percayakah Anda kekuatan dashyat sebuah senyuman? Hal yang sulit menjadi mudah, dan yang tak mungkin menjadi mungkin. Orang Cina kuno bahkan memiliki pepatah, "Tanpa wajah yang tersenyum, Anda tidak boleh membuka toko." Bisa jadi ini kunci sukses orang Cina dalam berdagang. Begitu banyak hal baik yang kita dapatkan dalam senyuman. Bahkan tidak ada negatifnya sama sekali bila kita tersenyum. Tentu saja yang dimaksud adalah senyum tulus dari hati, bukan senyum sinis atau terpaksa yang tidak sedap dipandang mata. Berikut beberapa fakta mengenai senyum :

Senyum Membuat Anda Lebih Menarik
Orang yang tersenyum memiliki daya tarik. Senyuman membuat perasaan orang di sekitarnya menjadi nyaman dan senang. Orang yang merengut, cemburut, mengerutkan kening dan menyeringai membuat lingkungannya tidak nyaman. Sudah tentu orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.

Senyum Mengubah Perasaan
Jika Anda sedih, cobalah tersenyum. Menurut penelitian, senyum bisa mengubah mood sehingga perasaan berubah menjadi lebih baik.

Senyum Itu Menular
Ketika seseorang tersenyum, suasana menjadi lebih riang. Orang di sekitarnyapun pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.

Senyum Menghilangkan Stress
Stress bisa terlihat di wajah. Senyuman menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Cobalah berhenti sejenak dan tersenyum ketika Anda stress, rasakan stress tersebut berkurang dan pikiran menjadi lebih jernih.

Senyum Meningkatkan Imunitas
Menurut penelitian senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik karena fungsi imunitas tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Bahkan sebuah riset menyatakan tersenyum dapat menyembuhkan flu dan batuk.

Senyum Menurunkan Tekanan Darah
Tidak percaya? Coba Anda catat tekanan darah saat Anda tidak tersenyum dan saat tersenyum.

Senyum Melepas Endorphin dan Serotonin
Senyum sebagai pengobatan alami. Endorphin dan serotonin adalah zat yang baik bagi tubuh.

Senyum Menjadikan Anda Awet Muda
Banyak sekali otot wajah yang digerakkan saat tersenyum. Akibatnya otot wajah terlatih sehingga tidak perlu lagi yang namanya face lift.

Senyum Membuat Anda Kelihatan Sukses
Sebuah senyum memancarkan aura percaya diri, mantap, dan professional. Pasang senyum saat rapat atau bertemu klien, pasti mereka melihat Anda dengan lebih baik.

Senyum Mendorong Positive Thinking
Coba pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pastilah sulit. Penyebabnya adalah ketika Anda tersenyum tubuh mengirim sinyal “hidup adalah baik” ke otak Anda.

Dan masih ada 1001 alasan lagi mengapa kita harus tersenyum, yang tidak akan habisnya kalau saya terus tuliskan disini. Tetaplah tersenyum, untuk dunia yang lebih baik...

Jumat, 30 Oktober 2009

Tumbuh Besar Karena Mimpi

Suatu saat sebuah pertanyaan dilontarkan pada seorang pebisnis yang sangat sukses : "Bagaimana Anda bisa berbuat begitu banyak hal dalam hidup Anda?"

Dia menjawab, "Saya hanya bermimpi. Saya telah membebaskan pikiran saya untuk membayangkan apa yang ingin saya lakukan. Kemudian saya pergi tidur dan dan memikirkan impian saya. Pada malam hari saya memimpikan impian saya. Dan saat saya bangun di pagi hari, saya melihat cara untuk membuat mimpi itu jadi kenyataan. Ketika orang lain berkata, 'Kamu tidak bisa melakukan itu, sungguh suatu hal yang mustahil,' saya justru sedang dalam perjalanan meraih apa yang saya inginkan itu." Seperti kata Woodrow Wilson, Presiden Amerika yang ke-28 : "Kita tumbuh besar karena mimpi. Semua orang-orang hebat adalah pemimpi."

Mereka melihat segala sesuatu seperti kabut halus di musim semi, atau api merah membara pada malam musim dingin yang panjang. Banyak dari kita membiarkan impian-impian besar kita mati, tetapi orang lain justru memupuk dan melindunginya; memeliharanya melewati hari-hari yang sulit sampai tiba saatnya cahaya dan sinar mentari yang pasti datang bagi mereka yang dengan tulus berharap suatu saat impian mereka akan jadi kenyataan.

Jadi jangan biarkan seorangpun mencuri impian Anda, atau membiarkan mereka berkata bahwa mimpi Anda adalah hal yang terlalu mustahil. "Nyanyikan lagumu, Mimpikan impianmu, harapkan asamu dan doakan permohonanmu."

Kamis, 29 Oktober 2009

Bakat Terpendam...

Suatu saat ada seorang pemain piano bekerja di sebuah bar. Orang ini adalah pianis yang hebat. Banyak orang datang ke tempat ini hanya untuk mendengar permainan pianonya. Tapi pada suatu malam, seorang langganan tetap berkata padanya bahwa dia tidak ingin lagi mendengarnya bermain piano saja. Dia ingin mendengar pemain piano itu juga menyanyi.

Sang pianis berkata, "Saya tidak menyanyi."

Tetapi pelanggan itu sangat gigih. Dia berkata kepada bartender, "Aku lelah mendengarkan suara piano. Aku mau orang itu bernyanyi!"

Si bartender berteriak dari seberang, "Hei kawan! Kalau kau mau tetap dibayar, nyanyikan sebuah lagu. Seorang pelanggan meminta kau untuk bernyanyi!"

Akhirnya sang pianispun bernyanyi. Dia menyanyikan sebuah lagu. Seorang pemain piano yang tidak pernah bernyanyi di hadapan publik akhirnya bernyanyi untuk pertama kalinya. Dan tidak ada seorangpun pernah mendengar lagu Mona Lisa yang dibawakan secara spektakuler oleh Nat King Cole malam itu!

Dia mempunyai bakat dan dia memendamnya! Dia bisa saja berakhir dengan menghabiskan seluruh sisa hidupnya sebagai seorang pianis "biasa" di sebuah bar "biasa", tapi karena dia harus bernyanyi, diapun meneruskan langkahnya menjadi salah satu entertainer paling terkenal di Amerika.

Andapun demikian, memiliki berbagai keahlian dan kemampuan. Anda mungkin menilai "talenta" Anda secara sepele sebagai sesuatu yang tidak hebat, tetapi JUSTRU mungkin kenyataannya malah melebihi dari apa yang Anda bayangkan selama ini! Dan dengan ketekunan, hampir semua keahlian dapat dipertajam. Juga sebaliknya, Anda mungkin juga tidak akan memiliki kemampuan sedikitpun jika Anda memendam apapun bakat yang Anda miliki! Pertanyaannya sekarang bukanlah "Kemampuan apa yang saya miliki yang bisa berguna?" Akan tetapi "Bagaimana saya akan menggunakan apapun kemampuan yang saya miliki?"

Tulisan ini didedikasikan untuk teman-teman dan keluarga saya yang sedang mencoba meraih cita-cita mereka tanpa mengenal lelah, dengan banyak pengorbanan berupa waktu, biaya, tenaga, perasaan, dan lain sebagainya. Terus semangat, sadarilah bakat-bakat terpendam kalian, dan bertekun senantiasa sampai memperoleh hasil yang maksimal. May my prayers be with you all...

Rabu, 28 Oktober 2009

Rasa Ingin Tahu, Baik atau Buruk???

Mungkin sudah menjadi sifat dasar manusia untuk memiliki rasa ingin tahu, mungkin memang curiosity itu ada dalam hati setiap kita. Tapi seberapa besar rasa ingin tahu ini ada, dan seberapa jauh kita bertindak untuk memuaskan rasa ingin tahu ini, hal itulah yang sebenarnya menjadi masalah. Buat saya, rasa penasaran itu membuat kita maju, membuat kita melihat hal-hal yang belum pernah kita lihat dan mengerti. Contohnya pengalaman penemu pesawat terbang, Wright Bersaudara, dengan rasa ingin tahu mengapa burung bisa terbang bermuara pada penciptaan pesawat terbang. Juga Isaac Newton sang penemu prinsip gravitasi yang berawal dari rasa penasaran kenapa apel bisa jatuh dari atas pohon. Tapi harap diingat ada batasan yang jelas saat kita berhadapan dengan dinding tebal yang bernama "privacy" yang dengan jelas menunjukkan bahwa hanya sejauh itulah kita perlu tahu.

Belakangan ini saya menemukan banyak sekali orang-orang yang bisa dibilang memiliki rasa keingin-tahuan yang sangat besar (saya menyebutnya dengan istilah kepo, berasal dari bahasa daerah yang lebih kurang punya arti ingin tahu, tapi dalam konotasi negatif), bahkan sedemikian besarnya sampai-sampai tembok "privacy" saya pun hendak dijebol oleh mereka. Mulai dengan memata-matai situs pertemanan saya, berpikir, bercerita negatif dan sindiran-sindiran sinis tentang saya di lingkungan sekitar (seperti kanker merasuk satu per satu, dari satu orang menyebar ke orang lain), dan sampai keluar tuduhan-tuduhan yang sangat tidak masuk akal, dengan kata lain sudah menjadi fitnah. Luar biasa bukan? Berawal dari rasa kepo, menyebar seperti racun yang masuk ke dalam pembuluh darah sehingga orang lainpun merasa perlu untuk bersikap kepo. Tidak hanya sampai disitu, bahkan untuk memuaskan rasa kepo itu cerita yang dibuat-buat sendiri pun akhirnya muncul ke permukaan, suatu fitnah. Sedangkan saya sendiri bukan kekurangan pendukung, tapi saya merasa tidak perlu menyeret-nyeret orang lain ke dalam masalah saya, karena ini adalah masalah saya pribadi, bukan masalah teman-teman saya, dan saya tidak suka bersembunyi di balik komplotan dengan bendera solidaritas.

Sungguh luar biasa yang namanya kepo itu. Saat saya sudah bersikap merelakan dengan lapang dada dan tidak lagi memperkeruh masalah yang ada, tetap saja tidak ada habisnya rasa ingin tahu mereka tentang saya. Sampai blog ini ditulispun saya masih banyak mendengar tentang sindiran-sindiran sinis dari sumber-sumber yang bisa dipercaya. Kalau mau diibaratkan, saya ini sudah seperti artis top papan atas yang dicari-cari kesalahannya, ditunggu lengah sampai berbuat salah, langsung di-expose seperti sebuah paparazzi. Entah harus merasa jengkel atau merasa terhormat sebenarnya kalau sampai privasi saya dikorek-korek bagaikan seorang selebriti. Hahaha...

Kembali bicara soal kepo, saya pernah membaca suatu kisah yang memberi saya cara menghadapi orang-orang seperti ini :
Saya memiliki sebuah kisah favorit mengenai berhadapan dengan "teman" kepo (suka ikut campur urusan orang lain), dimana saya rasa pada awalnya banyak dari mereka sebenarnya bukan teman saya.

Ketika saya pertama kali jatuh cinta, semua orang kelihatannya punya sebuah cerita tentang saya di kota kecil tempat saya tinggal (jika mereka tidak memilikinya, mereka menciptakannya sendiri). Sebagian besar orang yang seusia dengan saya umumnya sudah menikah atau memiliki hubungan dengan orang lain, dan saya sebagai seorang wanita lajang rupanya mulai menjadi daya tarik dan pusat perhatian yang "interesting". Sebagai contoh, saya mulai mendengar bahwa saya telah menjalin hubungan dengan seorang penghuni penjara yang kebetulan berasal dari kota asal saya (seorang laki-laki yang tidak pernah saya lihat atau temui sebelumnya), dan dikisahkan bahwa saya telah melahirkan seorang anak haram (bahkan saya sendiri tidak tahu saya sudah memiliki anak!) dengan si penghuni penjara ini. Bahkan sampai hari ini saya tidak tahu dimana keberadaan anak saya yang tersembunyi ini, namun hal itu tetap saja masuk akal bagi mereka yang sungguh-sungguh kepo, bukankah begitu? Beberapa cerita lain yang mulai saya dengar benar-benar luar biasa, dan saya rasa dapat menyaingi The Omen, Something to Talk About, Pretty Woman, dan banyak lagi!

Saya akhirnya lelah mendengar gosip tentang diri saya (dan sebagai catatan saya tidak percaya kalau seorang menyambung-lidahkan gosip yang sedemikian negatifnya adalah seorang teman sejati), jadi akhirnya saya memasang sebuah iklan di koran lokal setempat. Isinya seperti ini :

"Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui kehidupan pribadi dan percintaan saya (atau merasa kekurangan hal-hal ini dalam hidupnya), Anda sangat dipersilahkan dan disambut dengan tangan terbuka untuk menghubungi saya untuk menanyakan hal-hal tersebut kepada saya, dan saya dapat mengkonfirmasikan atau menyangkal segala desas-desus yang pernah Anda dengar atau sebarkan. Silahkan Anda menghubungi saya, atau bila tidak, tolong tahan diri Anda untuk tidak menyebarkan cerita-cerita yang tidak jelas ini. Terima kasih."

Harap diingat bahwa ini adalah sebuah kota KECIL, dan keesokan harinya banyak sekali wanita yang saya jumpai berwajah merah padam dan tidak berani menatap mata saya. Dan terlebih lucu lagi, pacar dan suami-suami mereka secara spontan tertawa dengan lepas melihat respon dari pasangan mereka. Dengan demikian saya sungguh-sungguh merasa tidak sia-sia mengeluarkan biaya untuk memasang iklan itu. Hal ini juga langsung menghentikan segala macam gosip yang menerpa diri saya SETIDAKNYA selama tiga atau empat tahun... Sungguh, hal ini benar-benar nyata!

Dalam suatu lingkungan yang akrab dimana ada orang yang betul-betul suka ikut campur, ada beberapa cara untuk menghadapinya, dan salah satunya adalah mengkonfrontasikan atau menantangnya secara jelas dan nyata, seperti dengan menjawab : "Kenapa? Apakah Anda sedang menulis buku?" atau, "Apakah Anda menulis biografi saya, karena semestinya saya juga dapat royalti...", dan lain sebagainya. Saya menemukan humor adalah cara yang hebat untuk menepis komentar balik pada orang yang tepat. Walaupun demikian, sebuah tantangan langsung dan frontal memang terkadang diperlukan untuk memastikan apakah orang itu mengerti bahwa kepo itu tidaklah lucu ATAU dapat diterima.

Jika orang-orang ini termasuk teman sejati Anda, mungkin mereka adalah jenis teman yang langka yang menunjukkan rasa peduli mereka dengan menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, dan jika mereka telah menjadi teman Anda untuk waktu yang cukup lama, tentunya Anda akan dapat mengidentifikasi apakah mereka betul-betul peduli atau memang suka ikut campur urusan Anda. Dalam kasus ini, jika yang ditemui adalah orang yang kepo, Anda bisa langsung memberi tahu mereka bahwa Anda tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Seorang teman sejati SELALU mengerti dengan respon seperti ini. Kemudian bergantung pada lingkungan dimana Anda berada, tindakan lainnya adalah sesederhana berdiri dan pergi menjauh, karena jelas sekali ada beberapa kasus dimana kepo tidak perlu ditanggapi sama sekali.

Juga dengan respon "SAYA MERASA" sangatlah berguna dalam situasi-situasi tertentu: Sebagai contoh, "SAYA MERASA tidak nyaman membicarakan hal ini dengan siapapun" adalah sebuah respon yang baik, sama seperti, "SAYA MERASA mengkhianati kepercayaan seseorang dengan membicarakan hal itu," atau, "SAYA MERASA direndahkan saat Anda menanyakan pertanyaan seperti itu kepada saya, dan saya yakin Anda tidak bermaksud begitu, bukan?" Respon terakhir ini secara khusus sangat membantu karena statemen ini secara absolut membuat orang lain kehabisan kata2 ketika hal itu memang ADALAH maksud mereka. Lagipula orang kepo jarang sekali mempunya maksud untuk membangun diri Anda bukan?

Respon favorit terakhir saya ketika ke-kepo-an itu berbentuk sebuah pertanyaan mengenai orang lain adalah seperti ini : "Saya rasa anda mestinya langsung menanyakan hal itu kepada dia, karena saya tidak yakin dia akan nyaman jika saya mendiskusikan hal ini saat dia tidak ada di sini. Mungkin saja hal ini sifatnya pribadi."

Saya percaya bahwa salah satu cara terbaik untuk menghadapi orang kepo adalah dengan menunjukkan bahwa kita sendiri adalah orang yang sopan (tidak suka ikut campur), dan komentar-komentar yang telah disebutkan di atas dapat membantu kita membuat standarisasi dan batasan yang jelas. Saat Anda ragu, simpan sendiri tentang informasi Anda, demikian pula halnya dengan informasi orang lain.

Sumber : MiracleInProgress
Semua ini berbalik kepada diri kita sendiri. Kita tidak dapat mengubah sikap dan perilaku orang lain. Namun sebaliknya, kita sendiri yang harus berubah menanggapi sikap-sikap negatif semacam ini. Jadikan hati ini seluas samudra yang mampu menelan segala kepahitan dan kegetiran, sehingga segala macam hal buruk yang menimpa kita tidak akan mempengaruhi suasana hati kita, sama seperti halnya sebuah samudra yang tidak akan bergelora walaupun dilemparkan sebuah batu besar ke dalamnya. Kebesaran hati dan kelapangan dada, kunci keberhasilan kita untuk bertahan dalam menghadapi dunia ini. Seperti kata pepatah, "Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu." Life goes on, jangan menyibukkan diri kita dengan hal-hal sepele seperti ini. May this writing inspire you, God bless you always...

Senin, 26 Oktober 2009

Integritas...

Hari ini ujian mengenai kejujuran dan etika datang menghampiri saya. Hari ini saya pergi ke sebuah supermarket, dengan tujuan membeli barang-barang keperluan saya. Salah satu yang saya butuhkan adalah bohlam, karena lampu di rumah saya ada yang putus. Sesampainya saya di rak-rak yang berisi ribuan bohlam, saya mencari bohlam yang sesuai dengan yang saya perlukan. Setelah menemukan bohlam yang tepat, saya membuka kardusnya, mencolokkannya ke dalam soket untuk menguji apakah bohlam tersebut menyala atau tidak. Saat melihat bohlam tersebut berfungsi dengan baik, saya memutuskan untuk membeli bohlam tersebut. Tapi apa yang terjadi? Saat saya hendak mencabut bohlam tersebut dari soketnya, bohlam tersebut terasa panas sehingga bohlam tersebut terlepas dari genggaman saya. Sang bohlam pun jatuh ke lantai, dan hancur berkeping-keping.

Masih dalam kondisi kaget karena memecahkan barang milik supermarket yang belum saya beli, datang seorang pegawai menghampiri saya menawarkan bantuannya. Pegawai itupun segera mengambil bohlam yang baru, mencolokkannya di soket, dan memberikannya kepada saya. Sementara pecahan yang berserakan di lantai itu juga dipungutinya, dimasukkan ke dalam kardusnya dan juga diberikan kepada saya. Jujur saja, saya merasa jengkel karena telah memecahkan barang yang belum saya beli, dan saya harus membayar untuk kelalaian saya. Setelah selesai dengan semua itu, sang pegawai pun meninggalkan saya, dan saya berdiri dengan dua kardus bohlam di dalam keranjang belanjaan saya. Saat itu sempat timbul sebersit pikiran jahat dalam benak saya untuk meletakkan kembali kardus bohlam yang pecah tersebut ke dalam rak. "Lagipula saat ini tidak ada orang di sekeliling saya, dan si pegawaipun sudah meninggalkan saya," muncul pembenaran sepihak dalam hati saya. Tapi saat itu juga saya diliputi oleh perasaan bersalah, dan seketika itu juga saya teringat dengan suatu bacaan mengenai integritas diri :
Apa Yang Anda Lakukan Mencerminkan Diri Anda Yang Sesungguhnya
oleh : Patricia Fripp, A Cup of Chicken Soup for the Soul

Pada hari Sabtu yang cerah sore di kota Oklahoma, teman saya Bobby Lewis sedang mengajak dua anak laki-lakinya untuk pergi bermain mini-golf. Dia berjalan menuju loket penjualan tiket dan berkata, "Berapa harga tiket masuknya?"

Sang penjaga loket menjawab, "3.00 $ untuk Anda dan 3.00 $ untuk anak-anak berusia enam tahun ke atas. Untuk anak-anak yang berumur enam tahun ke bawah kami tidak mengenakan biaya masuk. Berapa usia anak-anak Anda?"

Bobby menjawab, "Sang pengacara berumur tiga tahun dan sang dokter berumur tujuh tahun, jadi saya rasa saya perlu membayar 6.00 $ kepada Anda."

Sang penjaga loket itu berkata, "Hei Tuan, apakah Anda baru saja menang lotere atau sesuatu? Anda bisa saja menghemat tiga dolar. Anda bisa saja bilang kepada saya bahwa anak yang lebih tua berumur enam tahun; Saya pasti tidak akan menyadari kalau Anda berbohong mengenai usia mereka." Bobby menjawab, "Ya, bisa saja saya berbuat seperti itu, tetapi anak-anak saya tentu akan menyadari kalau saya berbohong kepada Anda mengenai usia mereka."

Seperti yang dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson, "What you do speaks so loud that I cannot hear what you say." Pada saat cobaan datang dimana etika Anda diuji, pastikan Anda menjadi contoh yang baik bagi orang-orang di sekeliling Anda.

Dua buah kardus bohlam di tangan saya. Yang satu masih bagus, yang lainnya pecah berantakan. Saat itu saya mulai menemukan integritas diri saya, yang mencegah saya berbuat hal yang tidak etis. Mungkin dengan mengembalikan bohlam pecah itu ke dalam rak akan mengemat saya sejumlah uang, tapi apakah uang tersebut dapat membeli integritas diri saya? Akhirnya saya pun pergi ke kasir, dan membayar kedua bohlam tersebut. Mungkin ada rasa kecewa karena saya telah memboroskan uang akibat keteledoran saya, tapi setidaknya saya tidak kehilangan integritas diri saya. Tetaplah jaga integritas kita, apapun harga yang harus di bayar...

Minggu, 25 Oktober 2009

Peace of Mind...

Saat ini saya sedang mencapai titik jenuh dalam hidup ini, merasa semua sangat berat, tidak teratur, hectic dan berbagai rasa yang tidak menyenangkan bercampur menjadi satu. Banyak pihak menuntut ini dan itu, sehingga saya merasa kelelahan, kehabisan tenaga dan kekurangan energi. Exhausted, mungkin sebuah kata yang tepat untuk mengungkapkan kondisi saya saat ini. Bukan kelelahan fisik, tetapi kelelahan mental karena tekanan bertubi-tubi dan tuntutan hidup yang berat sehingga saya merasa kehabisan kekuatan. Mencoba bertahan kelihatannya tidak akan banyak hasilnya, sebab endurance/daya tahan saya ada batasnya. Saya harus segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini, secepatnya. Dan beruntung hari ini saya menemukan tulisan yang bagus yang memberi saya cara untuk mengembalikan kekuatan mental dan spiritual saya.
Peace of Mind : Keheningan Mendalam yang Indah
oleh S S Hans

Selama empat bulan yang dingin di musim dingin Antartika tahun 1934, Admiral Bryd terlibat dalam sebuah pencarian data sains. Suatu hari, saat dia berdiri diam tak bergeming diatas lempengan es tak berpenghuni, dia secara kuat menyadari suatu keheningan yang begitu luas dan mendalam. Kemudian pada sore harinya dia menulis di buku hariannya : "Pada saat munculnya keheningan mendadak itu, sebuah pemahaman lahir di dalam diri saya bahwa saya adalah bagian dari Tuhan, bagian dari alam semesta dan bahwa saya tidak sendiri."

Admiral Bryd menyadari bahwa di dalam keheningan itu sesuatu di dalam relung hati kita menunggu untuk disadari dan ditemukan oleh kita. Saat pagi hari yang sepi di rumah, waktu sunyi yang singkat dalam waktu-waktu doa kita, atau bahkan saat berjalan sepi di taman. Seperti Byrd, kita juga dapat mengalami pengalaman kesunyian yang mendalam. Sri Aurobindo menggambarkan pengalaman pribadinya dalam puisi Savitri: "Sebuah keheningan absolut, bebas dari segala jenis komunikasi. Menyadari batasan tipis mengenai penemuan diri yang sesungguhnya di dalam sanubari." Dalam keheningan mutlak hadir sebuah kekuatan mutlak.

Secara umum, ketenangan, keredaan, kedamaian, kesunyian dan keheningan dianggap sebagai suatu gambaran perasaan. Tapi dalam kenyataannya tidaklah demikian. Semua kondisi di atas adalah urutan tingkat kesadaran, dimana keheningan adalah yang terdalam. Dalam kondisi keheningan yang mendalam, tidak akan ada pemikiran, perasaan, atau pergerakan batin yang dapat mengganggu atau mengubah kedamaian terdalam yang ada di dalam jiwa. Segala pemikiran manusiawi terhisap sirna ke dalam pusaran keheningan saat tersentuh dengan sumber asli dari energi, cinta, kemurnian dan kebahagiaan Sang Kuasa, yang akhirnya berujung pada penemuan keberadaan jiwa kita. Pikiran kita berubah menjadi Pikiran Terang. Transformasi inilah yang menjadi jembatan yang mengarahkan kita menjadi diri kita yang sesungguhnya. Di dalam kondisi ini, kehadiran Tuhan menjadi nyata, dan terjadi sebuah percakapan "sunyi" antara jiwa kita dengan Tuhan, tanpa kata-kata dan terasa begitu indah.

Bahkan sesungguhnya keheningan selalu mengetuk pintu hati kita, namun jarang sekali kita dapat mendengarnya. Kesunyian adalah sebuah harta terpendam, menunggu untuk digali dan ditemukan. Mencari keheningan adalah sebuah kebutuhan harian yang perlu dibiasakan agar kobaran api di dalam batin kita tetap menyala. Saat kita sendiri dan sepi, kita mengalami pemulihan dan mulai terisi dengan kekuatan dan inspirasi. Kesunyian adalah hal yang penting dalam pertumbuhan spiritual kita. Kita harus memelihara momen-momen kesunyian kita dengan baik dan tidak membiarkan rutinitas sehari-hari menghilangkan waktu kita untuk menikmati keheningan dalam kesendirian. Kesunyian dan meditasi memulihkan kondisi batin kita agar kita senantiasa siap menghadapi dunia dengan peremajaan diri dan perspektif yang segar setiap hari.

Kesunyian sangatlah penting dalam meditasi yang efektif. Tempat terbaik untuk menikmati keheningan dan meditasi adalah di alam terbuka. Saat-saat sunyi dalam perenungan di lingkungan alami mengenai keberadaan diri kita perlahan-lahan menghasilkan kepekaan terhadap suatu keadaan damai yang selalu dapat diraih, apapun kondisi yang sedang terjadi dalam hidup ini.

Keheningan bukan selalu berarti tanpa suara. Pada suatu titik, seseorang dapat mendengarkan suara dari keheningan yang sering disebut sebagai suara hati. Dalam puisi Silence is Shy, seorang filsuf Bhakta bernama Vimla Thakkur menulis "Kesunyian bersembunyi jauh di dalam lubuk hati manusia. Dia berbicara saat pikiran terdiam. Dia menjadi dirimu saat kau bukan dirimu."

Sebuah mitos Nasrani berkata : "Selalu ada keheningan dalam hati semua mahkluk. Kau akan menemukannya pada saat kau tidak mencarinya tetapi justru saat kau hanya berdiri dan menunggu seperti lembah atau pohon yang diam sesuai dengan keberadaannya. Saat itulah kau akan mendengar keheningan berbicara."

Saya dan seorang sahabat seringkali pergi berjalan-jalan menikmati keheningan yang mendalam dalam waktu yang cukup lama. Dia pernah berkata kepada saya bahwa dia terkadang merasakan (mendengar) musik surgawi - sebuah simponi astronomis - yang membuatnya "gembira" secara spiritual. Mungkin apa yang dikatakan oleh ibu dari Aurobindo Ashram, Pondicherry, secara parsial dapat menjelaskan ini : "Dalam kedalaman dari seluruh keberadaan kita, dalam perenungan sunyi, sebuah kuasa yang bercahaya membanjiri alam sadar kita dengan kedamaian yang begitu besar yang mampu untuk meruntuhkan segala reaksi-reaksi picik dan mempersiapkan kita untuk bersatu secara ilahi - sebuah tujuan akhir dari keberadaan individual."

Sumber : http://www.experiencefestival.com/a/Peace_of_Mind/id/219687

Sebuah pemahaman yang luar biasa mengenai kesunyian dan keheningan. Suatu pengalaman yang sulit digambarkan dengan kata-kata, saat kita bisa mendengarkan kesunyian "berbicara" dan memberikan kekuatan kepada kita. Saatnya kita mundur dari hingar-bingar dunia ini, menikmati kesunyian dan keheningan agar esok kita dapat kembali menghadapi dunia ini dengan segala hiruk-pikuknya. Ambil sedikit waktu untuk memulihkan diri kita sendiri, jadikan hal ini sebagai suatu kebiasaan agar hidup ini terasa lebih berwarna. May this inspire you all, God bless you always...

Sabtu, 24 Oktober 2009

Gagal? Coba Pikirkan Lagi...

Dalam hidup ini seringkali kita merasa gagal dan merasa telah membuang banyak waktu, tenaga, biaya dan lain sebagainya dalam kegagalan itu. Banyak orang yang menyerah karena terbentur dengan batu karang yang bernama "kegagalan" ini, dan akhirnya tidak berani bergerak maju kembali. Terpuruk dengan rasa kecewa, stress, depresi, dan berbagai perasaan-perasaan negatif, akhirnya seseorang yang pernah mengenal kata "gagal" akan diam di tempat, mengasihani dirinya sendiri dan akhirnya mengalami stagnasi.

Beberapa orang mencoba mengubah pandangan "kegagalan" sebagai awal dari suatu keberhasilan. Tidak sedikit pula yang akhirnya bisa bangkit karena gagal bukanlah akhir dari segalanya. Bahkan saya terinspirasi oleh sejarah produk "Post-it Notes," kertas dengan perekat yang berfungsi untuk menulis memo dan dapat direkatkan di mana saja. Produk ini begitu laris di pasaran, dan apabila kita tahu bagaimana lahirnya sang "Post-it Notes," kita akan mengerti bahwa sesuatu yang gagal itu belum tentu gagal. Berikut saya bagikan kisah lahirnya "Post-it Notes" yang mendunia itu : 

Perusahaan 3M yang terkenal itu hendak memulai suatu gebrakan baru, dan mengerahkan tenaga-tenaga kreatifnya untuk menciptakan inovasi baru. Perusahaan tersebut mengijinkan para peneliti untuk menghabiskan 15% dari waktu mereka untuk proyek apapun yang dinilai menarik oleh mereka. Perilaku seperti ini melahirkan suatu keuntungan yang fantastis tidak hanya bagi para karyawannya, tapi juga untuk perusahaan 3M itu sendiri. Seringkali lahir sebuah percikan ide yang kemudian berubah menjadi sebuah produk yang sangat sukses, yang berdampak secara luar biasa terhadap keuntungan perusahaan 3M.

Beberapa tahun silam, seorang peneliti di 3M bernama Art Fry menggunakan 15% waktu kreatifnya dengan luar biasa. Beliau menemukan sebuah ide untuk menghasilkan sebuah produk 3M yang paling laku. Semua ini berawal dari kejengkelan kecil setiap hari Minggu pada saat dia bernyanyi di paduan suara gereja. Dia selalu menyelipkan kertas-kertas kecil di buku nyanyiannya sebagai pembatas, tapi entah bagaimana kertas itu terus menerus jatuh berserakan di lantai.

Seketika itu juga terbersit sebuah ide di dalam benaknya. Dia teringat dengan sebuah bahan perekat yang dikembangkan oleh rekan kerjanya yang pada pada saat itu dianggap suatu produk gagal karena tidak dapat melekat dengan kuat. "Saya melapisi perekat itu pada kertas sampel," kata Fry sambil mengingat kembali, "dan saya menemukan bahwa hal itu tidak hanya bagus untuk digunakan sebagai pembatas buku, tapi ternyata juga bisa berfungsi untuk menuliskan memo. Kertas ini akan tetap melekat di tempatnya selama yang Anda inginkan, dan hebatnya lagi, saat tidak dibutuhkan, Anda bisa mencabut kertas tersebut tanpa menimbulkan kerusakan apapun pada bidang yang direkatkan."

Ya, Art Fry telah menemukan suatu titik terang. Produk akhir yang dikenal sebagai Post-it! telah menjadi salah satu produk 3M yang paling sukses.


Suatu penemuan yang luar biasa, hanya dengan barang-barang yang sederhana.  Sebuah perekat yang dianggap gagal, malah menjadi perekat yang sempurna untuk melapisi kertas yang sangat ringan. Siapa yang mengira, produk gagal setelah diterapkan di kertas, menjadi produk yang luar biasa : Post-it!

Jangan menyerah saat kita menemui kegagalan. Selalu ada inovasi-inovasi untuk mengubah kegagalan itu menjadi keberhasilan. Keep on trying, never give up. God Bless You all...

Jumat, 23 Oktober 2009

Menjadi Dewasa atau Menjadi Tua?

Hari pertama di kampus kami seorang professor memperkenalkan dirinya dan menugaskan kami untuk mengetahui sesuatu dari seseorang yang belum dikenal.

Saya berdiri dan melihat ke sekeliling sampai saya merasakan sentuhan tangan yang lembut mendarat di bahu saya. Saya berbalik dan melihat seorang wanita tua yang sudah keriput sambil tersenyum kepada saya yang membuat saya merasakan kehangatan dan niat baiknya.

Dia berkata, "Hai, tampan! Nama saya Rose. Saya berumur 87 tahun. Bolehkah saya memberikan kamu sebuah pelukan?"

Saya tertawa dan dengan antusias merespon, "Tentu saya boleh!" dan diapun memberikan pelukan yang erat.

"Mengapa Anda berada di kampus dengan usia Anda yang masih muda dan sangat polos?" Saya bertanya. Dia sambil berkelakar menjawab, "Saya disini untuk bertemu dengan seorang suami kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan berkeliling dunia."

"Tidak-tidak, saya serius dengan pertanyaan saya," saya menegaskan rasa penasaran saya. Saya sangat tertarik untuk mengetahui apa yang memotivasi dirinya sehingga dia ikut kuliah dengan usianya yang sekarang.

"Saya selalu bermimpi untuk megecap bangku kuliah dan sekarang saya ada disini untuk meraihnya!" kata wanita itu kepada saya.

Setelah pelajaran usai kami berjalan ke kantin dan berbagi segelas milkshake coklat. Seketika itu juga kami menjadi teman. Setiap hari selama 3 bulan berikutnya kami menghabiskan waktu bersama seusai kuliah dan bercerita terus tanpa henti.

Saya selalu terpesona mendengarkan tentang "mesin waktu" yang dia bagikan berupa kebijaksanaan dan pengalamannya kepada saya.

Selang waktu satu tahun, Rose menjadi icon kampus dan dia dengan mudah berteman dengan siapapun dimanapun dia berada. Dia sangat suka bersolek dan gemar menjadi pusat perhatian di antara para mahasiswa lainnya. Dia sangat menikmati hidupnya saat itu.

Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk menjadi pembicara di sebuah acara makan malam tim sepak bola kampus. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang dia ajarkan kepada kami semua saat itu. Pembawa acara memperkenalkan dirinya dan dia pun mulai naik ke atas podium. Saat dia bersiap untuk menyampaikan pidatonya, dia menjatuhkan kertas panduan pidatonya sehingga berserakan di atas lantai.

Kecewa dan merasa sedikit malu dia maju menuju mikrofon dan dengan sederhana berkata, "Maaf, saya sangat gugup sekali. Whiskey ini sungguh menyebalkan! Saya tidak akan bisa menyusun kembali pidato saya, jadi biar saya bagikan kepada Anda apa yang saya ketahui saja." Saat itu kami tertawa, diapun menelan ludahnya dan memulai pidatonya:

"Kita tidak berhenti bermain karena kita menjadi tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain. Sebenarnya sederhana untuk bisa tetap muda, tetap bahagia dan memperoleh keberhasilan. Kita hanya perlu tertawa, harus memiliki dan mencari lelucon setiap hari, harus punya impian, sebab pada saat kita kehilangan impian, kita akan mati. Ada banyak orang 'mati' berjalan disekeliling kita, dan mereka bahkan tidak menyadarinya sama sekali!" katanya.

"Ada perbedaan besar antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Jika Anda berusia sembilan belas tahun, berbaring di tempat tidur selama setahun penuh dan tidak melakukan satupun hal yang produktif, Anda akan berusia dua puluh tahun di tahun berikutnya. Jika saya berusia delapan puluh tujuh tahun, juga berbaring di tempat tidur selama satu tahun, dan tidak pernah berbuat apapun, saya juga akan berusia delapan puluh delapan tahun pada tahun berikutnya. Setiap orang dapat menjadi tua. Hal ini tidak memerlukan suatu bakat atau kemampuan," dia menambahkan.

"Inti dari menjadi dewasa adalah dengan selalu menemukan kesempatan-kesempatan dalam hidup untuk berubah menjadi lebih baik. Tidak ada penyesalan. Semakin waktu berjalan dan semakin kita tua, kita tidak memiliki penyesalan terhadap apa yang pernah kita lakukan, tetapi justru terhadap hal-hal yang tidak kita lakukan. Hanya orang-orang yang takut akan kematian adalah orang-orang yang memiliki penyesalan."

Dia menutup pidatonya dia dengan lantang menyanyikan lagu "The Rose." Dia meminta setiap dari kami untuk mempelajari liriknya dan menerapkannya dalam kehidupan kami sehari-hari.

Some say love it is a river
that drowns the tender reed
Some say love it is a razer
that leaves your soul to blead
Some say love it is a hunger
an endless aching need
I say love it is a flower
and you it's only seed

It's the heart afraid of breaking
that never learns to dance
It's the dream afraid of waking that never takes the chance
It's the one who won't be taken
who cannot seem to give
and the soul afraid of dying that never learns to live

When the night has been too lonely
and the road has been too long
and you think that love is only
for the lucky and the strong
Just remember in the winterfar beneath the bitter snows
lies the seed
that with the sun's love
in the spring
becomes the rose

Pada akhirnya, Rose menyelesaikan pendidikannya yang telah dijalaninya selama bertahun-tahun. Seminggu setelah wisuda Rose meninggal dengan damai dalam tidurnya. Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri pemakamannya sebagai bukti pernghormatan bagi seorang wanita yang luar biasa yang telah menjadi seorang contoh nyata bahwa tidak pernah terlambat untuk meraih sesuatu yang mungkin diraih.

Ingatlah kata-kata 'penuh inspirasi' ini untuk mengenang ROSE...

"MENJADI TUA ADALAH KEHARUSAN, MENJADI DEWASA ADALAH PILIHAN."

Kamis, 22 Oktober 2009

Hukum Pygmalion - Kekuatan Berpikir Positif...

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi oleh orang-orang di sekelilingnya. Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

* Ketika ada seorang pembeli patung bersikeras tawar-menawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih penting."

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia sungguhan. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah, sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu seperti manusia sungguhan. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia nyata. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif. Misalnya,

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan. Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang tidak jelas. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain. Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikiran buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah."

Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita." Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan. Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Lingkungan menjadi hangat dan akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah. MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only. How nice...

Rabu, 21 Oktober 2009

Penjual Ikan dan Papan Pengumuman

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan "Disini Jual Ikan Segar."

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata DISINI ? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI , bukan DISANA?" "Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR."

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata SEGAR ? bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"

"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN."

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya : "Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?"

Benar juga pikir si penjual ikan,, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggalah tulisan "IKAN."

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga menanyakan tulisannya : "Mengapa kau tulis kata IKAN?, bukankah semua orang sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?"

"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita takkan mendapatkan apa-apa!

Senin, 19 Oktober 2009

Bunga Mawar dan Pohon Cemara

Konon di tengah hutan, bunga mawar menertawakan pohon cemara seraya berkata; "Meskipun anda tumbuh begitu tegap, tetapi anda tidak memiliki keharuman sehingga tidak dapat menarik kumbang dan lebah untuk mendekat."

Pohon cemara diam saja. Demikianlah bunga mawar di mana-mana menyiarkan dan menceritakan tampak buruk pohon cemara, sehingga membuat pohon cemara tersingkir dan menyendiri di tengah hutan.

Ketika musim dingin datang dan turun salju yang lebat, bunga mawar yang sombong sangat sulit mempertahankan kehidupannya. Demikian pula dengan pohon dan bunga-bunga lainnya. Hanya pohon cemara yang masih tegak berdiri di tengah badai dingin yang menerpa bumi.

Di tengah malam yang sunyi, salju berbincang-bincang dengan pohon cemara. Salju berkata; "Setiap tahun saya datang ke bumi ini, selalu melihat kemakmuran dan keramaian di bumi berubah wajah. Hanya gersang dan sunyi senyap yang menyelimuti bumi. Namun, kamulah satu-satunya yang dapat melewati ujian saya dan berdiri tegak hingga dapat menahan segala macam tekanan alam. Begitu pula alam kehidupan dan manusia selalu mengalami perubahan." Demikianlah pembicaraan menarik antara pohon cemara dan salju yang terjadi di tengah malam pada musim dingin.

Sedih dan gembira selalu datang silih berganti; hanya dengan keteguhan jiwa dan pikiran, kebahagiaan itu dapat diraihnya. Caci maki dan fitnah tidak dapat menjatuhkan orang yang kuat.

Di dalam ungkapan Timur sering terdapat kata-kata : "Menengadah ke langit dan membuang ludah" dan "Menabur debu dengan angin yang berlawanan."

Ini semua mengisahkan kebodohan-kebodohan yang dilakukan seseorang dan pada akhirnya mencelakakan dirinya sendiri. Menghadapi fitnahan dan celaan, hendaknya seseorang berlapang dada bagaikan langit besar yang tak bertepi.

Cuaca terang dan berawan selalu silih berganti. Belajar bagaikan cermin yang jernih dapat melihat keadaan sebenarnya.

Bunga mawar hanya merasakan kepuasan dan kecongkakan sejenak, tetapi pohon cemara dapat menghadapi, menerima dan menahan diri dengan tenang dan sabar.

Kita harus belajar dari sifat pohon cemara yang tegar menahan serangan, baik serangan yang bersifat tindakan, ucapan maupun pikiran; dan menjadikannya sesuatu yang sejuk, hangat dan damai.

Minggu, 18 Oktober 2009

Sejarah Mengajarkan...

Tahukah Anda?

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya?

Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis mashyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.

Sekarang adalah waktunya untuk memilih seorang pemimpin dunia dan keputusan anda berpengaruh besar terhadap siapa yang akan menjadi pemenang. Berikut adalah fakta mengenai ketiga calon tersebut:

Calon A: dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering berkonsultasi dengan astrologis, punya dua istri muda, dia juga seorang perokok berat dan minum 8-10 botol martini setiap hari.
Calon B: dipecat dua kali dari kantor, selalu bangun sore hari, pernah menggunakan narkoba waktu kuliah dan minum wiski tiap sore.
Calon C: dianggap pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, hanya sesekali minum bir, tidak pernah berselingkuh diluar perkawinannya.

Siapa diantara ketiga calon ini yang akan anda pilih? Anda mungkin tidak akan menduga siapa sebenarnya calon-calon ini.

Calon A adalah Franklin D. Roosevelt.
Calon B adalah Winston Churchill.
Calon C adalah Adolf Hitler.

Sekali lagi sejarah mengajarkan untuk tidak menilai orang dari penampilan.

Sabtu, 17 Oktober 2009

The Power of Reward...

Ada kisah nyata seorang penyanyi terkenal di Eropa, seorang wanita yang memiliki suara yang bagus sekali. Wanita ini bersuamikan pemain musik, pemain keyboard, dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama, tangga nada dan hal-hal lain di bidang musik semacam itu, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika isterinya menyanyi.

Kalau isterinya menyanyi selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang tinggi, lain kali dia berkata bagian ini kurang pelan, lain kali dia berkata bagian akhir harusnya "kres"..naik sedikit, dan lain sebagainya. Selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau isterinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya sang wanita malas menyanyi. Dia berkeputusan "Wah gak usah nyanyi aja deh, apa aja salah terus, nyanyi apa aja ada yang kurang. Enggak usah nyanyi kalau nyanyi kadang malah bertengkar."

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara bagus dan dia selalu memuji isterinya kalau bernyanyi.

Suatu ketika isterinya bertanya "Pak, bagaimana laguku?" dan dia berkata kepada isterinya: "Ma, saya ini selalu ingin cepat pulang karena mau dengar engkau menyanyi." Lain kali dia berkata, "Ma, kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli, karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja. Sebelum saya menikah denganmu ma, saya sering mimpi dan terngiang-ngiang suara-suara gergaji dan lain sebagainya yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering mendengar engkau menyanyi, lagumulah yang terngiang-ngiang."

Istrinya sangat bersuka cita, tersanjung merasa diterima dengan pujian yang diterimanya dan membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi. Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai merekam dan mengeluarkan kaset volume pertama dan ternyata disambut baik oleh masyarakat.

Wanita ini akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia menyanyi.

Sedikit pujian memberikan penerimaan. Sedikit pujian memberikan rasa diterima, memberikan dorongan, semangat dan hasrat untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi yang bisa diraihnya.

Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tidak membangun tidak banyak merubah. Karena itu marilah kita saling memberikan sedikit pujian satu dengan yang lain.

Jumat, 16 Oktober 2009

Cara British Airways Menghadapi Rasialisme

Kejadian di bawah ini berlangsung dalam penerbangan British Airways antara Johannesburg dan London. Seorang wanita kulit putih Afrika Selatan berusia sekitar 50 tahunan duduk di samping seorang pria berkulit hitam. Hal ini agaknya mengganggu wanita ini sehingga dia memanggil pramugari, "Nyonya, ada masalah apa?" tanya parmugari.

"Anda tidak melihat apa yang terjadi?" tanya wanita itu. "Anda menempatkan saya di samping pria berkulit hitam. Saya keberatan duduk di samping orang yang tergolong menjijikan seperti itu. Berikan saya kursi pengganti," kata wanita itu. "Tolong tenang dulu," jawab sang pramugari. "Hampir semua kursi dalam pesawat ini telah terisi. Akan saya lihat dulu kalau-kalau masih ada kursi yang kosong."

Pramugari itu pun berlalu dan kembali lagi beberapa menit kemudian.

"Nyonya, seperti yang telah saya perkirakan, tidak ada lagi kursi kosong di kelas ekonomi. Saya sudah berbicara dengan kapten dan dia bilang kalau masih ada satu kursi kosong di kelas bisnis. Juga ada satu kursi kosong di kelas utama (first class)."

Sebelum wanita itu berkata apa-apa, pramugari itu pun melanjutkan kata-katanya: "Perusahaan kami biasanya tidak memperbolehkan penumpang dari kelas ekonomi untuk duduk di kelas utama. Namun, dalam situasi semacam ini, kapten merasa bahwa akan sangat memalukan membiarkan seorang penumpang duduk di samping penumpang lain yang begitu menjijikan."

Pramugari itu lalu berpaling kepada pria berkulit hitam itu dan berkata : "Karena itu Pak, jika Anda berkenan, silakan kemasi bawaan Anda, dan pindahlah ke kelas utama."

Seketika itu juga, penumpang lain yang masih terkejut oleh apa yang baru saja terjadi, serentak berdiri dan memberi tepuk tangan penghormatan. sebuah cara jitu untuk memerangi rasialisme baru saja ditunjukkan oleh British Airways.

This is a true story...

Kamis, 15 Oktober 2009

Jalur Kereta Api

Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati kereta api), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati kereta api), sementara lainnya bermain di jalur kereta api yang masih aktif. Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi, dan kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah kereta api tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah kereta api tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yg tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut berada di jalur yang seharusnya?

Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil ?

Pikirkan baik-baik jawaban Anda..., dan setelah yakin dengan jawaban Anda, baru teruskan membaca ke bawah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disahkan baik secara moral maupun emosional.

Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur kereta api yang sudah tidak aktif berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia pulalah yang harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya.

Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor, di masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut.

Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur kereta api yang berbahaya telah dikesampingkan. Bahkan mungkin kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.

Namun ada orang lain yang berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur kereta api yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif.

Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas, karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut.

Disamping itu, alasan jalur kereta itu dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif, maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa hidup ini penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat.

Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang diambil dengan cepat dan tergesa-gesa tidak selalu menjadi keputusan yg benar.

Satu lagi yang perlu diingat, dalam masyarakat kita sekarang ini "Sesuatu yang benar tidak selalu disukai dan sesuatu yang disukai tidak selalu benar."

Rabu, 14 Oktober 2009

Nilai Yang Tidak Akan Pernah Berubah

Seorang pembicara terkenal memulai seminarnya dengan mengangkat selembar uang bernilai 20 $. Dia bertanya kepada pemirsanya, "Siapa yang mau uang senilai 20 $ ini?"
Tangan-tangan mulai naik ke atas.
Lalu katanya, "Saya akan memberikan uang 20 $ ini kepada salah satu dari kalian, tapi saya akan melakukan ini terlebih dahulu." Kemudian dia meremas lembaran uang tersebut sampai kumal.
Dia kembali bertanya, "Siapa yang masih menginginkan uang ini?"
Tangan-tangan masih terangkat ke atas.
"Nah, bagaimana kalau saya melakukan ini?" Sang pembicara menjatuhkan uang tersebut ke lantai, menginjak dan menggilasnya dengan sepatunya.
Sang pembicara kembali mengambil lembaran uang tersebut, yang sekarang terlihat sangat lusuh dan kotor. "Nah sekarang siapa yang masih menginginkannya?" Tangan-tangan tadipun masih teracung di udara.
"Teman-temanku, kalian telah mempelajari suatu pelajaran yang sangat berharga. Tidak peduli apa yang saya lakukan terhadap uang ini, kalian tetap mengingininya karena nilainya tidak berkurang. Lembaran uang ini tetap bernilai 20 $."

Seringkali dalam kehidupan kita terjatuh, tergilas, tercampur dengan debu sehingga menjadi kotor oleh keputusan-keputusan yang kita buat dan keadaan-keadaan sulit yang datang di hidup kita. Kita merasa tidak berharga dan tidak berguna. Tapi apapun yang terjadi dan yang akan terjadi, kita tidak akan pernah kehilangan 'Nilai' diri kita - Jangan pernah lupakan hal itu.

Melalui tulisan ini saya berharap kita semua dapat menyadari bahwa diri kita berharga, terlebih lagi di mataNya. Kita ini spesial dan unik. Setiap orang mempunyai 'Nilai'nya sendiri, dan itu yang menjadikan setiap manusia berharga. May this writing inspire you, God bless you always...

Selasa, 13 Oktober 2009

Hukum Menabur dan Menuai

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi dengan sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya. Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah dan mewah. Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang di berikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, namun pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut.

Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan. Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi ada seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu. Ia memberi beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah saudara nama pemuda miskin yang jadi dokter ini ? Namanya FLEMING, yang kemudian menemukan obat Penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi seperti itu. Para dokter mendengar tentang Penisilin penemuan Dr. Fleming dan mereka menyuntikkan Penisilin itu yang merupakan obat penemuan baru. Apa yang terjadi ? Berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda itupun akhirnya sembuh!!

Tahukah saudara siapa nama pemuda itu ? Namanya WINSTON CHURCHIL - PM Inggris yang termasyhur itu.

Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan - Ia menuai kebaikan pula - cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan oleh ayahnya Churchil?

Senin, 12 Oktober 2009

Teladan...

Lagi-lagi sumber inspirasi saya hari ini berasal dari sebuah lelucon. Kali ini kita berbicara mengenai keteladanan. Kira-kira begini kisahnya :

Tiga orang anak datang ke dapur dan duduk di meja makan untuk menikmati sarapan. Sang ibu bertanya kepada anak tertua apa yang ingin dimakannya. "Aku ingin roti bakar keparat," katanya. Ibunya sangat marah mendengar bahasa kasar yang keluar dari mulut anak tertua tersebut, memukulnya, dan menyuruhnya pergi ke lantai atas. Kemudian sang ibu bertanya kepada anak kedua. "Hmm, berarti sekarang yang pasti aku yang harus makan roti bakar keparat itu," katanya. Sang ibu pun kembali marah besar, memukul anak itu karena berkata kasar, dan menyuruhnya pergi. Dan terakhir dia bertanya kepada anaknya yang paling kecil apa yang ingin dia makan untuk sarapan. "Aku tidak tahu," katanya sambil memelas, "Tapi aku yang pasti tidak mau makan roti bakar keparat itu."

Lucu sekali melihat bahwa kata-kata kasar tersebut begitu cepat menular. Bahkan anak yang paling kecil pun ikut-ikutan menggunakan kata tersebut, padahal mungkin dia sendiri tidak mengerti apa artinya. Semoga lelucon ini dapat mengingatkan kita, apapun yang kita lakukan, akan sangat berpengaruh bagi orang-orang di sekeliling kita, terutama orang-orang terkasih kita. God bless you, hope this joke helps you all...

Minggu, 11 Oktober 2009

Rahasia 90-10 yang Luar Biasa!

Sedikit sekali orang yang mengetahui dan mempraktekkan rahasia ini. Akibatnya? Jutaan orang mengalami stress berat, depresi, masalah, sakit hati, dan hal-hal negatif lainnya. Mereka sepertinya tidak pernah merasakan kesuksesan hidup. Hari yang buruk diikuti lagi oleh hari-hari buruk yang lain. Hal-hal buruk dan mengerikan sepertinya terjadi terus kepada mereka. Mereka hidup terus menerus dalam stress, kurang bahagia, dan hubungan yang hancur. Kekuatiran mengkonsumsi waktu mereka, kemarahan mengakibatkan mereka kehilangan orang-orang yang mereka sayangi, dan hidup terasa begitu mengerikan. Orang-orang terkasih pergi. Hidup terasa membosankan dan seringkali terasa kejam. Apakah deskripsi ini menggambarkan diri Anda? Jika iya, jangan berkecil hati. Semua hal-hal negatif di atas bisa berubah. Pahami dan terapkan rahasia 90-10. Hal ini akan mengubah hidup Anda! Sebenarnya apa rahasia 90-10 ini? Rahasia 90-10 ini adalah 10% dari hidup kita ditentukan dari apa yang terjadi kepada kita, dan 90% dari hidup kita ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi.

Apa arti dari semua definisi di atas? Artinya kita tidak memiliki kendali terhadap 10% hal yang terjadi kepada diri kita. Kita tidak dapat memerintahkan mobil untuk tidak mogok. Pesawat yang mendarat terlambat, mengakibatkan seluruh jadwal kita berantakan. Seorang pengemudi yang menyerobot kendaraan kita ditengah kemacetan. Kita tidak dapat mengendalikan 10% ini.

Sedangkan 90% lainnya berbeda. Kita dapat menentukan 90% ini! Bagaimana caranya? Melalui reaksi kita. Kita tidak dapat mengendalikan lampu lalu lintas, tapi kita dapat mengendalikan reaksi kita untuk berhenti.

Jangan biarkan orang lain membodohi diri kita, karena kita dapat mengendalikan reaksi kita!

Mari kita gambarkan rahasia 90-10 ini dengan sebuah contoh kasus.

Anda sedang menikmati sarapan bersama keluarga Anda. Anak Anda secara tidak sengaja menyenggol dan menumpahkan secangkir kopi diatas kemeja kerja Anda. Anda tidak memiliki kendali terhadap hal yang baru saja terjadi. Apa yang akan terjadi berikutnya ditentukan oleh bagaimana cara Anda bereaksi.

Anda memaki. Secara kasar Anda memarahi putri Anda karena dia telah menumpahkan kopi tersebut. Kemudian putri Andapun menangis. Setelah memarahinya, Anda juga memarahi istri Anda karena meletakkan cangkir tersebut terlalu pinggir. Kemudian dilanjutkan dengan pertengkaran singkat. Anda naik ke lantai atas dan mengganti kemeja Anda. Saat turun ke bawah Anda melihat putri Anda terlalu sibuk menangis sehingga tidak menghabiskan sarapannya dan tidak segera bersiap-siap berangkat untuk ke sekolah sehingga putri Anda ketinggalan bisnya. Istri Andapun harus segera berangkat kerja. Anda bergegas menuju mobil dan mengantar putri Anda ke sekolah. Karena Anda terlambat, Anda mengemudi dengan cepat.

Setelah tertunda 15 menit dan membuang uang yang tidak kecil untuk tilang karena mengemudi terlalu cepat, Anda tiba di sekolah putri Anda. Putri Anda masuk ke sekolah tanpa berkata selamat tinggal. Setelah terlambat 20 menit tiba di kantor, Anda menyadari kalau Anda lupa membawa tas kerja Anda.

Hari Anda telah dimulai dengan mengerikan. Dan semakin waktu berjalan, hari-hari Anda terasa semakin buruk dan lebih buruk lagi. Anda menanti-nantikan jam kerja segera usai untuk segera pulang ke rumah. Saat Anda sampai di rumah Anda merasakan ada suatu jarak dalam hubungan Anda dengan istri dan anak Anda.

Mengapa sampai seperti ini? Semua ditentukan oleh reaksi Anda di pagi hari.

Mengapa Anda sampai mengalami hari yang buruk?

A. Apakah kopi yang tumpah itu penyebabnya?
B. Apakah putri Anda penyebabnya?
C. Apakah sang polisi yang menilang Anda penyebabnya?
D. Apakah Anda penyebabnya?

Jawabannya adalah D. Anda tidak mempunyai kendali terhadap kopi yang tumpah. Bagaimana cara Anda bereaksi 5 detik setelah itu yang menyebabkan Anda mengalami hari yang buruk.

Sebaliknya, hal seperti ini yang mungkin dan seharusnya terjadi. Secangkir kopi tumpah di atas kemeja Anda dan mata putri Anda sudah berkaca-kaca. Anda dengan lembut berkata "Tidak apa-apa sayang, lain kali lebih hati-hati oke?" Andapun naik ke atas, mengganti kemeja dan mengambil tas kerja Anda. Kemudian Anda turun ke bawah dan melihat di balik jendela putri Anda sedang naik bis. Dia berbalik dan melambaikan tangan. Anda dan istri Anda berciuman sebelum Anda berdua berangkat kerja. Tiba di kantor 5 menit lebih cepat, Anda dengan ramah menyapa rekan-rekan kerja yang lain. Boss Andapun berkomentar betapa indahnya hari Anda.

Merasakan perbedaannya? Dua skenario yang berbeda. Dua-duanya dimulai pada waktu yang sama, namun berakhir berbeda. Kenapa? Perbedaan itu muncul dari cara Anda BEREAKSI. Anda benar-benar tidak memiliki kendali atas 10% hal yang terjadi dalam hidup Anda, sedangkan 90% sisanya ditentukan oleh reaksi Anda sendiri.

Berikut ini beberapa contoh dalam menerapkan rahasia 90-10.

Jika seseorang berkata negatif tentang diri Anda, jangan jadikan dirimu seperti sebuah spons yang menyerap semua hal-hal negatif itu. Biarkan serangan-serangan tersebut mengalir dan jatuh seperti air jatuh di atas kaca. Anda tidak boleh membiarkan komentar-komentar negatif mempengaruhi Anda! Bereaksi seperlunya dan hal itu akhirnya tidak akan merusak hari Anda. Reaksi yang salah dapat berakibat kehilangan orang-orang yang Anda sayangi, dipecat dari pekerjaan Anda, stress yang berlebihan, dan sebagainya.

Bagaimana Anda bereaksi jika sebuah mobil menyalip kendaraan Anda di tengah kemacetan? Apakah Anda kehilangan kesabaran Anda? Memukul setir dengan kencang? Apakah Anda memaki? Apakah tekanan darah Anda meningkat? Apakah Anda sengaja menabraknya? SIAPA YANG PEDULI jika Anda terlambat 10 detik untuk kerja? Untuk apa Anda membiarkan sebuah mobil merusak suasana hati Anda? Ingatlah prinsip 90-10, dan jangan kuatirkan hal sepele seperti ini.

Anda mendengar kabar bahwa Anda akan segera dipecat. Untuk apa Anda tidak bisa tidur atau merasa kuatir? Pasti ada jalan keluarnya. Gunakan energi dan waktu "kekuatiran" Anda untuk mencari pekerjaan lain. Pesawat Anda terlambat mendarat. Hal ini akan merusak jadwal Anda selama satu hari penuh. Untuk apa menumpahkan kekesalan Anda kepada petugas pesawat? Dia tidak memiliki kendali atas apa yang terjadi. Gunakan waktu yang ada untuk membaca, untuk mengenal orang yang duduk di samping Anda, dan lain sebagainya. Mengapa merasa tertekan? Hal itu hanya akan membuat keadaan menjadi tambah buruk.

Sekarang Anda telah mengetahui Rahasia 90-10. Terapkan dan Anda akan sangat terkejut melihat hasilnya!!!

Sabtu, 10 Oktober 2009

Saling Berbagi, Saling Memberi dan Menerima...

Inspirasi saya hari ini datang dari situs pertemanan yang setiap hari saya buka, Facebook. Setiap hari saya membuka situs tersebut, untuk mengetahui perkembangan yang terjadi dengan teman-teman saya. Dan setiap hari pula saya melihat sekian banyak status-status yang berbeda, yang terus di-update 24 jam. Satu persatu muncul, dan terkubur oleh status-status baru yang ditulis oleh teman-teman saya yang lain. Ada yang menuliskan kebahagiaan, kesedihan, keterkejutan, amarah, kehilangan, inspirasi, rasa frustrasi, penghiburan dan lain sebagainya, bahkan sampai lapar, kenyang, makan, mandi, mau tidur pun diungkapkan semua di dalam status mereka. Segala macam rasa dan emosi tertumpah di wall, setiap hari, setiap jam, setiap detik dan terus bergulir dengan update-update baru tiada henti.

Dari semua ungkapan rasa dan emosi yang tertulis disana, ada satu kesamaan yang terbersit di benak saya, bahwa teman-teman saya ingin "berbagi." Berbagi kebahagiaan, berbagi amarah, berbagi kesedihan, bahkan berbagi sampai hal-hal terkecil dalam hidup ini. Sungguh suatu hal yang luar biasa, saling berbagi walaupun kita semua berada di tempat yang berbeda, sedang melakukan kegiatan yang berbeda, dan mungkin dalam zona waktu yang berbeda.

Bicara soal berbagi, saya teringat sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Stevie Wonder, That's What Friends Are For. Sepenggal liriknya yang terus saya ingat :

Keep smilin'
Keep shinin'
Knowin' you can always count on me
For sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for

Sungguh bahagia, kalau sampai saat ini kita menyadari bahwa kita memiliki teman yang mau saling berbagi. Tidak hanya dalam masa-masa senang, juga masa-masa susah. Mungkin satu persatu teman-teman kita pergi, mulai berpisah sejak masa-masa muda kita karena berbeda sekolah, berbeda universitas, atau pergi ke negara lain. Semakin hari menjalani hidup, satu persatu pun mulai menghilang lagi, karena semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, sehingga mulai terpisah jarak dan waktu. Semakin lama waktu berjalan semakin banyak yang menghilang, ada yang memulai kehidupan baru dengan keluarga mereka, dan pada akhirnya tinggal tersisa beberapa orang saja yang masih tetap berhubungan secara langsung. Tapi pada suatu kesempatan dimana kita semua menyempatkan diri untuk bertemu, semua tetap saja sama. Kita semua tetaplah teman, tidak peduli walaupun dipisahkan oleh jarak dan waktu. Semua kehangatan dan keakraban yang terkubur sekian lama tertumpah pada saat bertemu lagi. Ini yang saya sebut "Jauh Di Mata, Dekat Di Hati."

Jaman terus bergulir, internet mulai merambah ke semua kalangan, mulailah muncul situs-situs pertemanan, dari yang sederhana, sampai yang sekarang sedang populer, Facebook. Keterbatasan waktu dan jarak bukan lagi jadi masalah, sebab teknologi sudah memungkinkannya saat ini. Akhirnya teman-teman lama yang telah menghilang dalam kehidupan kita kembali hadir lagi, mewarnai hari-hari kita dengan status-status mereka di wall.

Friends Are Forever, itu yang terus saya ingat di dalam hati saya, dan hari ini saya menyadari betul arti kata tersebut. Teman-teman yang telah menghilang beberapa tahun, belasan, bahkan puluhan tahun dalam hidup saya satu persatu mulai bermunculan di friendlist saya. Tidak hanya hadir kembali, mereka juga mulai "menggoreskan" tinta-tinta mereka di dalam kertas kehidupan saya kembali. Satu persatu mulai berbagi kembali dalam kehidupan kita. Sungguh suatu hal yang patut disyukuri.

Jangan sia-siakan kesempatan ini. Marilah berbagi selagi kita masih bisa. Saling berbagi kasih, inspirasi, semangat, kebahagian, dan begitu banyak hal yang dapat kita bagikan kepada teman-teman kita. Mungkin kita semua sibuk dengan kegiatan masing-masing, mungkin kita berada dalam zona waktu yang berbeda, atau terlebih lagi mungkin kita berada dalam belahan bumi yang berbeda. Tapi itu bukan berarti kita tidak bisa saling berbagi, saling memberi dan saling menerima.

Kawan-kawanku, tetaplah menulis status-status kalian di Facebook, sebab inilah inti dari persahabatan, Saling Berbagi, Saling Memberi dan Menerima...

Jumat, 09 Oktober 2009

Sebuah Batu Bata...

Sadarilah hidup ini singkat, semua berlangsung begitu cepat, sehingga tanpa sadar kita sudah membuang waktu kita dengan hal-hal yang tidak bermakna. Berikut saya bagikan sebuah cerita yang mungkin dapat menjadi titik balik bagi kita semua untuk lebih memperhatikan hal-hal kecil namun bermakna di dalam hidup kita...

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, seorang eksekutif muda yang sangat berhasil bernama Josh sedang berkendara di jalanan Chicago. Saat itu dia sedang mengendarai mobilnya yang baru berumur dua bulan, sebuah Jaguar XKE hitam 12 silinder yang apik, dan dia mengemudi sedikit agak cepat.

Ketika dia sedang menikmati mengemudi mobil barunya yang mewah, dia terkejut sekali melihat seorang anak kecil melemparkan sesuatu ke arah mobilnya. Sebuah batu bata melayang dan menghantam pintu mobil Jaguar hitamnya yang mengkilap. Dia langsung menginjak rem dalam-dalam, dan mengendarai mobilnya mundur dengan kencang menuju tempat dimana mobilnya tadi dihantam oleh batu bata. Josh seketika melompat keluar dari mobil dan langsung mencengkram anak kecil tersebut. Josh pun berteriak keras kepada anak itu "Apa yang kau lakukan?" Semakin kemarahannya memuncak, dia berkata "Itu Jaguar baru saya, kau akan menyesal pernah melemparkan batu bata itu ke mobil baru saya. Kenapa kau melakukan itu?"

Sang anak pun memohon kepada Josh "Tolong Tuan, Tolonglah... Maafkan saya. Saya tidak tahu apalagi yang harus saya perbuat..." "Saya melempar batu bata tersebut karena orang-orang tidak mau berhenti." ujar anak tersebut sambil menangis dan menunjukkan jarinya ke arah jalan. Anak tersebut melanjutkan ucapannya "Tolong kakak saya Tuan. Dia jatuh dari kursi rodanya dan saya tidak kuat untuk mengangkatnya. Bisakah Tuan membantu saya mengangkat dia kembali ke kursi rodanya? Dia terluka, dan dia terlalu berat untuk saya angkat seorang diri."

Seketika itu juga amarahnya padam, dan sang eksekutif muda langsung membantu anak tersebut mengangkat kakaknya kembali ke kursi rodanya. Dia mengambil saputangannya, memeriksa luka kakak anak tersebut, membersihkannya dan membalut luka sang kakak. Seketika itu juga, kemarahannya berganti menjadi belas kasih.

Josh tidak pernah memperbaiki pintu mobil Jaguar mewahnya. Dia tetap membiarkan goresan dan lekukan di pintu mobilnya untuk terus mengingatkan dirinya agar tidak menjalani hidup dengan sangat cepat, sampai seseorang harus melemparkan batu bata ke arahnya untuk mendapatkan perhatiannya.

Apakah selama ini kita terus berlari dan mengejar sesuatu dalam hidup ini dengan sedemikian cepat, sampai-sampai orang-orang di sekitar kita harus melemparkan "batu bata" untuk mendapatkan perhatian kita? Apakah selama ini kita terlalu berfokus pada sesuatu, sehingga kita tidak menyadari kalau ada orang-orang disekitar kita yang butuh kita perhatikan? Mulailah mengurangi kecepatan, dan mulailah melihat orang-orang di sekeliling kita, sehingga mereka tidak perlu melemparkan "batu bata" ke arah kita...

Kamis, 08 Oktober 2009

Segelas Susu...

Pernahkah Anda berpikir bahwa kebaikan kecil akan berdampak sangat besar? Satu tindakan kecil yang kelihatannya sangat sederhana, tapi pada kenyataannya sangat mempengaruhi orang lain? Berikut saya bagikan sebuah kisah yang sangat tepat untuk menggambarkan bahwa dengan perbuatan baik walaupun kecil dan sederhana juga dapat membantu orang lain secara luar biasa :

Pada suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari berjualan asongan dari pintu ke pintu, meyadari bahwa di kantongnya hanya tersisa uang beberapa sen, dan saat itu dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut akhirnya memutuskan untuk meminta makanan pada rumah berikut yang ia ketuk pintunya. Tetapi dia kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah tersebut. Anak itu mengurungkan niatnya untuk meminta makanan, dan akhirnya ia hanya meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat anak itu, dan berpikir bahwa dia pastilah sangat lapar, sehingga akhirnya wanita itu tidak memberinya segelas air tapi justru segelas besar susu. Anak itu minum dengan perlahan, lalu bertanya, "Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun. Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima imbalan untuk berbuat baik," jawab wanita itu dengan ramah. Anak lelaki itupun kemudian menghabiskan susunya dan berkata: "Saya sungguh-sungguh berterima kasih pada Anda dari lubuk hati saya yang paling dalam."

Bertahun-tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit parah. Para dokter di kota itupun sudah tidak sanggup menanganinya. Tim dokter pun akhirnya mengirim wanita tersebut ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit wanita tersebut. Dr. Horward Kelly akhirnya dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran hangat di mata dokter tersebut. Dengan segera dia bangkit dari kursinya dan bergegas pergi menuju kamar wanita tersebut. Ia langsung mengenali wanita itu pada pandangan pertama. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, ia selalu memberikan perhatian khusus pada pengobatan wanita itu. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya wanita itu sembuh!

Melihat kondisi wanita itu yang semakin hari semakin membaik, pihak rumah sakitpun memperbolehkan wanita itu untuk pulang. Sebuah amplop tiba di kamar wanita tersebut, dan cukup jelas bahwa isi amplop tersebut adalah tagihan biaya pengobatannya selama ini. Melihat amplop tagihan biaya pengobatan, wanita itupun mulai merasa takut untuk membukanya, karena ia sangat yakin bahwa ia tidak akan mampu membayar tagihan tesebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Namun pada akhirnya iapun memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan yang ia temui hanyalah selembar kertas bertuliskan "Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu." tertanda, Dr. Horward Kelly. Air mata kebahagian kehilangan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih, bahwa cintaMu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."

Percayakah Anda bahwa suatu kebaikan kecil yang mungkin Anda anggap sepele mampu berdampak luar biasa? Pernahkah Anda berpikir bahwa dengan kebaikan kecil itu orang mulai merasakan suatu hal yang positif dan akhirnya meneruskannya ke orang-orang lain di sekelilingnya? Tetaplah berbuat kebaikan, sekecil apapun itu, percayalah bahwa walaupun kecil dan sederhana, begitu besar dampaknya bagi orang yang menerimanya. Janganlah berhenti berbuat baik, walaupun kecil, walaupun sederhana, walaupun yang sanggup Anda berikan hanyalah Segelas Besar Susu...

Rabu, 07 Oktober 2009

Tidakkah Kita Semua Butuh Bantuan?????

Suatu hari saya sedang parkir di jalan raya sepulang dari bengkel selesai mencuci mobil. Sambil menunggu seseorang, saya mengambil secarik kain dan mulai membersihkan mobil saya, daripada saya hanya menunggu, saya pikir alangkah baiknya kalau saya membersihkan sedikit bercak-bercak air yang masih tersisa. Tak lama kemudian, dari seberang jalan datang seseorang dianggap oleh masyarakat sebagai seorang gelandangan.

Dari penampilannya, dia tidak memiliki mobil, rumah, baju bersih, apalagi uang. Ada saatnya kita merasa murah hati namun adakalanya juga saat dimana kita tidak ingin diganggu. Saat itu adalah salah satu saat dimana perasaan saya tidak ingin diganggu. "Saya harap dia tidak meminta uang kepada saya," gumam saya dalam hati.

Dan memang dia tidak memintanya kepada saya. Dia datang menghampiri saya dan duduk di trotoar. Setelah beberapa menit dia berkata : "Sungguh mobil yang sangat bagus." Memang tampangnya sangat lusuh namun dia mempunyai suatu aura harga diri yang sangat terasa di sekelilingnya. Jenggotnya yang tidak terawat tidak dapat menutupi aura kehangatan yang terpancar di wajahnya. Saya berkata, "Terima kasih", dan kembali melanjutkan membersihkan mobil saya.

Dia terus duduk di trotoar sambil terdiam saat saya melanjutkan pekerjaan saya. Kata-kata meminta uang yang saya harapkan tidak pernah keluar dari mulutnya. Saat keheningan diantara kami berdua terus berlanjut, ada suara di dalam hati saya yang berkata "Tanyakan padanya apakah dia butuh bantuan." Saya sangat yakin sekali bahwa dia akan berkata "iya" tapi saya hanya menyimpan prasangka itu di dalam hati saya.

"Apakah anda membutuhkan bantuan" tanya saya. Dia menjawah dalam empat kata sederhana namun sangat mendalam yang tidak akan pernah saya lupakan. Kita seringkali mencari kebijaksanaan dari orang-orang hebat. Kita berharap mendapatkannya dari mereka yang telah lebih banyak mengerti, lebih banyak belajar dan lebih berprestasi dari kita. Saat itu saya mengharapkan tidak lebih dari sebuah uluran tangan yang siap menerima bantuan. Namun dia menjawab dengan lima kata sederhana yang sangat membuat saya tersentak kaget.

"Tidakkah Kita Semua Butuh Bantuan?" kata orang itu.

Saat itu saya merasa tinggi dan berkuasa, sukses dan penting, dibandingkan dengan seorang gelandangan jalanan, sampai empat kata tersebut menghantam diriku seperti sebuah godam raksasa.

Tidakkah Kita Semua Butuh Bantuan?

Saya memang membutuhkan bantuan. Mungkin memang bukan untuk ongkos naik bis atau sebuah tempat membaringkan badan untuk tidur, tapi pada kenyataannya saya memang membutuhkan bantuan. Saya meraih dompet saya dan memberinya uang bukan hanya untuk ongkos naik bis, tapi juga cukup untuk membeli makanan hangat dan tempat berteduh untuk hari itu. Empat kata-kata kecil itu masih terus terngiang di telinga saya sampai saat ini. Tidak peduli seberapa banyak materi yang kita punya, tidak peduli seberapa jauh yang telah kita capai, kita juga membutuhkan bantuan. Tidak perduli sesedikit apapun materi yang kita punya, tidak perduli sebanyak apapun masalah yang kita hadapi, bahkan tanpa uang di kantong sekalipun atau tanpa punya tempat untuk tidur, kitapun tetap dapat memberikan bantuan. Walaupun hanya sekedar kata-kata pujian, terkadang itu akan sangat membantu. Bahkan terhadap seseorang yang memiliki segalanya.

Mungkin saja mereka menunggu anda untuk memberikan sesuatu yang mereka tidak miliki. Sebuah perspektif hidup yang berbeda, sekelebat hal yang indah, sebuah kelonggaran dalam menghadapi tuntutan dan kekacauan hidup, yang kebetulan hanya anda yang dapat melihatnya saat itu.

Mungkin orang tersebut hanyalah orang asing yang tidak memiliki apapun yang berkeliling di jalanan. Mungkin saja dia lebih daripada itu. Mungkin saja dia adalah seseorang yang dikirim oleh suatu kuasa yang luar biasa dan bijaksana, untuk melayani jiwa-jiwa yang terlalu nyaman dengan keadaan mereka. Mungkin Tuhan melihat ke bawah, memanggil seorang malaikat, berpenampilan seperti seorang gelandangan, dan berkata "Layanilah orang yang sedang membersihkan mobil itu, sepertinya orang itu butuh bantuan."

Tidakkah Kita Semua Butuh Bantuan?

Selasa, 06 Oktober 2009

Keteguhan Hati...

Keteguhan hati dalam menjalani hidup tak banyak dimiliki oleh kebanyakan orang, bahkan oleh orang dewasa sekalipun. Saat muncul banyak konsekuensi dan resiko, saat itu pula keteguhan hati kebanyakan orang mulai goyah. Berikut ini sebuah kisah luar biasa yang membuktikan bahwa keteguhan hati mampu menembus segala keterbatasan...

Di tahun 1883, seorang arsitek kreatif bernama John Roebling terinspirasi untuk membangun sebuah jembatan spektakuler yang menghubungkan kota New York dan Long Island. Namun para ahli pembuat jembatan di seluruh dunia berpikir bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan dan menyarankan John Roebling untuk melupakan ide itu. Mereka berpikir hal itu tidak mungkin dilakukan, tidak dapat dilakukan, dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Namun John Roebling tidak dapat menghilangkan visi yang ada dibenaknya mengenai jembatan ini. Dia memikirkannya setiap saat dan dia yakin di dalam lubuk hatinya bahwa hal itu bisa dilakukan. Dia terus berbagi mengenai mimpinya dengan banyak orang. Setelah diskusi yang cukup mendalam, dia berhasil meyakinkan anaknya Washington yang seorang insinyur, bahwa secara fakta jembatan tersebut memang dapat didirikan.

Bekerja bersama untuk pertama kalinya, sang ayah dan anak mengembangkan suatu konsep mengenai metode yang sesuai dan cara mengatasi masalah dalam pembuatan jembatan tersebut. Dengan rasa antusiasme dan inspirasi yang tinggi dalam menghadapi tantangan besar ini, mereka mulai mempekerjakan beberapa pekerja dan mulai membangun jembatan impian mereka.

Proyek ini berjalan lancar pada awalnya, namun beberapa bulan kemudian terjadi kecelakaan tragis di lokasi pembangunan yang mengambil nyawa John Roebling. Washington pun terluka di bagian otak yang mengakibatkan dirinya tidak dapat berjalan, berbicara bahkan bergerak.

"Benar kan apa kata saya?"
"Orang gila dengan mimpi mereka yang gila"
"Sungguh bodoh mengejar mimpi yang tak mungkin"

Semua orang berkomentar negatif dan berpendapat bahwa proyek tersebut harus dihentikan karena hanya John dan Washington Roebling yang paham bagaimana jembatan tersebut dapat didirikan. Walaupun Washington cacat fisik, dia tidak pernah kehilangan semangat dan tetap memiliki hasrat yang membara untuk menyelesaikan jembatan itu.

Dia mencoba untuk menginspirasi dan menyalurkan antusiasmenya kepada beberapa temannya, tetapi mereka tetap berpendapat bahwa itu adalah hal yang mustahil. Saat dia terbaring di rumah sakit, seberkas sinar matahari masuk melalui jendela, angin berhembus meniup tirai jendela dan dia dapat melihat langit dan pepohonan di luar untuk sesaat.

Saat itu juga dia merasa ada suatu dorongan dalam dirinya agar tidak menyerah. Tiba-tiba sebuah ide menghantam benaknya. Yang dapat dia lakukan adalah menggerakan satu jari, dan dia memutuskan untuk menggunakan jari tersebut sebaik-baiknya. Dengan menggerakannya, dia mengembangkan suatu kode komunikasi dengan istrinya.

Dia menyentuh lengan istrinya dengan jarinya, menandakan bahwa dia ingin memanggil para insinyur. Kemudian dia pun menggunakan metode yg sama dengan mengetuk-ngetuk lengan istrinya untuk memberitahu para insinyur mengenai apa yang harus dilakukan. Kedengarannya bodoh, namun proyek jembatan tersebut itupun akhirnya dilanjutkan kembali.

Selama 13 tahun Washington menyampaikan instruksinya dengan menyentuh dan mengetuk-ngetuk tangan istrinya, sampai akhirnya jembatan tersebut benar-benar selesai. Sampai hari ini Jembatan Brooklyn dengan segala kemegahannya yang spektakuler masih berdiri sebagai bukti kemenangan dari keteguhan hati dan kebulatan tekad untuk tidak dikalahkan oleh keadaan. Jembatan ini juga bukti kerja keras, kerja sama tim para insinyur, dan yang terutama sebagai bukti keyakinan mereka terhadap seorang pria yang dianggap setengah gila oleh dunia. Yang terakhir, jembatan ini juga sebagai bukti akan arti cinta dan pengabdian seorang istri yang dengan sabar selama 13 tahun menterjemahkan pesan suaminya kepada para insinyur mengenai apa yang harus dilakukan.

Mungkin ini adalah salah satu contoh terbaik mengenai sikap "tiada kata menyerah" yang mengatasi sebuah keterbatasan fisik dan mencapai hasil yang luar biasa.

Seringkali kita menghadapi rintangan dalam kehidupan sehari-hari, dan kelihatannya kita tidak akan mampu menghadapinya. Jembatan Brooklyn menunjukkan kepada kita bahwa impian yang kelihatannya tidak mungkin dapat diwujudkan dengan keteguhan hati dan kebulatan tekat, apapun rintangannya.

Salah satu contoh lagi mengenai keteguhan hati seseorang mampu mengatasi segala rintangan dan tantangan, walaupun hanya fiksi dari sebuah iklan, tapi sungguh membuat saya mengerti akan arti kata keteguhan hati.



Semoga cerita-cerita ini dapat menginspirasi kita untuk memiliki hati yang teguh dan tekad yang bulat dalam meraih apa yang kita cita-citakan dalam hidup ini. God Bless You all...

Senin, 05 Oktober 2009

Lapang Dada dan Kebesaran Hati, Sungguh Anugrah Tiada Ternilai...

Saya pernah mendengar bahwa lapang dada adalah salah satu kunci sukses hidup seseorang, dengan analogi ke-lapang dada-an seseorang akan meluaskan hatinya seumpama samudra luas yang akan mengecilkan arti segala sesuatu yang mencemari kesucian, kemurnian dan ketenangan samudra tadi. Sebuah pemikiran yang sangat logis, seperti dikisahkan berikut ini :

Suatu hari seorang pemuda yang sedang menghadapi masalah datang menemui Orang Bijak. Saat bertemu, si pemuda langsung menceritakan semua masalahnya. Sang Orang Bijak mendengarkan dengan seksama, lalu ia mengambil segenggam garam lalu mengambil segelas air. Ditaburnya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya hingga tercampur merata. "Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya", kata si Orang Bijak. "Asin sekali", jawab sang pemuda. Orang Bijak itupun tersenyum, lalu mengajak pemuda ini berjalan menuju sebuah telaga. Kedua orang itu berjalan bersama dan tiba di tepi telaga yang tenang itu. Sesampainya disana, Orang Bijak itupun kembali menaburkan segenggam garam ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya. "Coba minum air dari telaga ini dan katakan bagaimana rasanya." Saat si pemuda mereguk air itu, si pemuda berkata "Segar sekali". "Apakah kamu merasakan asin di dalam air itu ?" tanya si Orang Bijak. "Tidak." sahut pemuda itu. Si Orang Bijak itu tersenyum sambil berkata : "Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasanyapun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya. Jadi saat kamu merasakan kepahitan, kekecewaan, sakit hati dan kegagalan dalam hidup, hanya satu hal yang perlu kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan hidup itu. Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah seperti telaga yg mampu menampung setiap kepahitan hidup, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."

Sungguh suatu kisah yang membuka mata hati saya, menyadari bahwa melapangkan dada membuat dunia terasa luas, dan sebaliknya, mengecilkan dada membuat dunia terasa sempit, padahal kenyataannya dunia di luar sana tetaplah luas. Hope this can inspire you all, God Bless You always...

Minggu, 04 Oktober 2009

Pengampunan = Berdamai Dengan Diri Sendiri...

Suatu saat seorang guru memerintahkan kepada setiap muridnya untuk membawa kantung plastik bening. Kemudian sang guru mengeluarkan sekarung kentang dan memberikan instruksi kepada setiap muridnya untuk mengambil kentang-kentang tersebut. Sebuah kentang mewakili seseorang yang tidak dapat dimaafkan oleh para murid. Mereka memilih sebuah kentang, menuliskan nama orang yang tidak dapat mereka maafkan, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik bening tersebut. Setiap orang mengambil beberapa kentang, bahkan beberapa murid memiliki kantong plastik yang cukup berat.

Mereka diperintahkan oleh sang guru untuk membawa kantung plastik ini selama satu minggu, meletakkannya di samping tempat tidur mereka, di meja saat belajar, dan kemanapun mereka pergi beraktivitas.

Kerepotan dan rasa malu pun mulai terasa saat mereka harus memperhatikan kantung plastik ini setiap waktu, membawanya dan terus dilihat banyak orang di berbagai tempat. Kondisi kentang-kentang tersebut pun makin lama makin memburuk, mengeluarkan lendir dan bau yang tidak sedap.

Ini adalah suatu perumpamaan yang sangat tepat untuk menggambarkan harga yang harus kita bayar akibat menyimpan rasa sakit dan pahit di dalam hati. Sering kali kita berpikir bahwa pengampunan adalah anugrah untuk orang lain, padahal secara jelas pengampunan adalah anugrah untuk diri kita sendiri. Ibarat kentang-kentang tersebut, semakin banyak dan semakin lama kita menyimpan rasa dendam dan benci di dalam hati, semakin 'berlendir' dan 'bau' hati kita. Buanglah kentang-kentang tersebut, tidak ada satupun hal positif yang kita peroleh dengan mempertahankannya. Bahkan semakin lama akan terasa semakin mengganggu. Lepaskanlah pengampunan, karena dengan mengampuni orang lain kita juga berdamai dengan diri kita sendiri...